Mohon tunggu...
Shokya
Shokya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Kampung Organik Borobudur Inspirasi Menu Sehat untuk Wisatawan

29 Agustus 2018   09:47 Diperbarui: 29 Agustus 2018   14:31 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Munculnya kampung organik di Kawasan Wisata Candi Borobudur sudah seharusnya menjadi inspirasi untuk pengembangan wisata dan kuliner dengan menu makanan yang sehat di destinasi wisata tersebut.

Kampung organik ini berada di Dusun Bumen, Desa Karangrejo, Borobudur, Jawa Tengah. Desa Karangrejo ini merupakan desa wisata yang jaraknya hanya sekitar 3 Km dari Kawasan Wisata Candi Borobudur. Desa wisata ini memiliki destinasi wisata yang cukup terkenal yakni, Punthuk Setumbu, dalam 10 tahun terakhir ini menjadi tujuan unggulan para wisatawan manca dan domestik. 

Bisa dibilang tempat ini adalah cara menikmati Candi Borobudur dari sudur pandang lain dari puncak bukti, bertambur matahari terbit dan awan putih menyeka setupa-setupa candi. Punthuk Setumbu ini semakin populer dikalangan wisatawan domestik terlebih kalangan muda setelah digunakan dalam latar belakang pengambilan gambar film Ada Apa dengan Cinta 2.

Di desa ini juga ada Balkondes (Balai Ekonomi Desa), sebuah etalase perekonomian desa-desa di sekitar Borobudur. Bangunan joglo itulah yang menjadi pusat geliatnya desa wisata, mulai jualan kuliner, penginapan hingga informasi paket keliling desa wisata. Namun sayangnya antara kampung organik, balkondes dan pelaku wisata di desa-desa wisata belum menjadi satu kesatuan pengelolaan dalam menyajikan menu pilihan makanan sehat destinasi desa-desa wisata kawasan Borobudur.

Pernah kah berkunjung ke Kawasan Candi Borobudur dan desa-desa wisata di sini? Kita pasti menemui mie instan, mie ayam, bakso dan menu-menu instan lainnya. Belum ada pengelolaan secara serius dan terpadu bagaimana menu-menu makanan yang dijajakan penjual di kawasan Candi Borobudur itu diawasi didampingi sehingga benar-benar menjadi menu pedagang kaki lima tapi kualitasnya seperti hotel bintang lima.

Munculnya kampung organik di Desa Wisata Karangrejo ini setidaknya memberikan inspirasi memulai konsep menu-menu sehat di kawasan desa wisata Borobudur. Kampung ini menjadi penyedia buah dan sayuran organik, kemudian disalurkan ke pedagang kuliner di kawasan ini.

Untuk menciptakan sebuah karya menu yang sehat tentu pedagang kecil ini membutuhkan pendampingan dari para ahli dibidangnya. Memadukan keseimbangan antara nutrisi tampilan dan sumber bahan yang ada di kawasan ini. Tentu hal ini bukan hal yang mudah, karena puluhan tahun pedagang penjaja makanan ini telah memiliki tradisi sendiri dan cara berfikir sendiri. 

Tapi jika tidak ada yang memulai dan menggerakkan pastilah hal itu akan bisa terwujud. Dibutuhkan komitmen semua pihak untuk bekerja keras dalam membangun kawasan wisata yang berkelanjutan dengan menu-menu makanan sehat.

Ini merupakan sebuah kebutuhan ketika sebagian masyarakat sudah menyadari bahwa menu makanan sehat dan organik menjadi pilihan gaya hidup masyarakat akhir-akhir ini. Penulis membayangkan jika ini menjadi gerakan yang dahsyat dan kesadaran bersama, maka dua tahun mendatang akan banyak ditemui penjaja makanan di Punthuk Setumbu, Candi Borobudur dan desa wisata di kawasan ini akan banyak menu pilihan makanan sehat yang memanjakan wisatawan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun