Mojokerto -- Mahasiswa Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik ditengah kondisi pandemi COVID-19 yang telah diresmikan pembukaannya secara daring pada Senin (1/09). KKN Tematik Daring 2020 ini terfokus pada permasalahan yang banyak terjadi terkait COVID-19, yakni seputar sektor pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Mahasiswa UISI yang terdiri dari 154 kelompok tersebar diberbagai wilayah di Indonesia, salah satunya terdapat kelompok yang mengabdi di kota kecil yang memiliki julukan Kota Onde-Onde.
Desa Kedunggede, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto merupakan desa yang terpilih menjadi tempat KKN Tematik Daring 2020 oleh mahasiswa kelompok A100. Kelompok A100 KKN Tematik Daring 2020 terdiri dari 3 (tiga) mahasiswi yakni Tsania Dini Azizah mahasiswa Akuntansi UISI, Miftahul Hasanah Nafis mahasiswa Akuntansi UISI, dan Shelvia Febrianti mahasiswa Manajemen UISI. Sektor yang dipilih untuk diterapkan di Desa Kedunggede, Kecamatan Dlanggu yakni sektor pendidikan. Mengingat masih sangat minimnya tenaga pendidikan maupun orang tua dan siswa disana yang melek teknologi, menjadikan sektor pendidikan pilihan yang tepat untuk diterapkan. Di Desa Kedunggede hanya terdapat 4 (empat) instansi pendidikan yakni 2 (dua) Taman Kanak-kanak, dan 2 Sekolah Dasar. Ketersediaan sarana pendidikan di Desa Kedunggede masih bisa dibilang minim untuk menghadapi pembelajaran di masa pandemi COVID-19.
"Maka dari itu, kami berusaha menerapkan sedikit ilmu tentang media online yang dapat digunakan sebagai metode pembelajaran oleh guru-guru SDN Kalen untuk siswa-siswanya." Ujar Tsania, selaku Ketua Kelompok A100. Melalui KKN Tematik Daring UISI 2020, kelompok A100 mulai mengenalkan aplikasi pembelajaran online dan menerapkannya secara bertahap kepada guru kemudian ke siswa SDN Kalen.
Aplikasi pembelajarannya meliputi Google Meet, Google Classroom, dan Google Form. Dalam proses pengenalan media pembelajaran online tidak hanya membahas mengenai pelajaran seperti dikelas biasanya saja, kelompok A100 juga memberikan sedikit penugasan berhadiah yang diharapkan bisa menambah semangat siswa-siswa SDN Kalen untuk terus mencoba pembelajaran online dan tidak cepat bosan.
"Diharapkan dengan bantuan kuota ini, seluruh siswa SDN Kalen bisa menerapkan pembelajaran berbasis online sehingga sekaligus bisa mengurangi peluang tersebarnya COVID-19 di daerah mereka." Ujar Nafis. (shl)