Mohon tunggu...
shintia dewi miranti
shintia dewi miranti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Al-Azhar Indonesia

Senang menulis artikel, semoga bisa melakukan vibe positif dalam sebuah artikel.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pengiriman Hampers Hanya untuk Gengsi dan Konten?

29 Juli 2021   21:38 Diperbarui: 29 Juli 2021   22:06 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Masa pandemi Covid-19 ini kita tidak diperbolehkan untuk ngumpul-ngumpul bersama di hari besar, padahal budaya di Indonesia jika ada hari besar seperti lebaran idul fitri, selalu kumpul keluarga atau besilaturhami ke kerabat dekat sambil memberikan hampers yang berisi makanan atau barang.

Ketika adanya pemberlakuan aturan dari pemerintah, lebaran idul fitri sudah tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, yang sekarang diharuskan untuk tetap dirumah dan apalagi berkumpul, ini yang membuat banyak tradisi baru yang mulai muncul walaupun tradisi membagi hampers sudah tidak ladzim di sekitaran kita, tetapi tahun kebelakangan ini sangat berbeda.

Banyak Artis, selebgram yang memberikan hampers kepada kerabat terdekatnya, dengan hampers yang dari biasa saja hingga sangat mewah yang di lihat dari postingansosial medianya. Ini yang membuat masyarakat melihat hampers menjadi bahan obrolan dan bahan perbandingan dari hampers lainnya. Dan banyak pula masyarakat biasa yang mengikuti tradisi pengiriman hampers ke kerabat dekat dalam maksud supaya dilihat oleh teman lainnya dan di posting di sosial media agar tidak ketinggalan tren atau menikuti tren dari artis maupun selebgram yang ia sukai.

Tidak sedikit pengiriman hampers ke kerabat menjadi konten para artis dan selebgram di sosial media seperti instagram, tiktok, maupun youtube, ini yang membuat masyarakat beranggapan, hampers di hari besar menjadi bahan gengsi antar teman. Dan begitupun pula masyarakat biasa juga akhirnya mengikuti tren konten pengiriman hampers, agar terlihat bahwa ia suka membagi-bagi. Ada yang mengatakan bahwa hampers nama baru dari parcel, padahal hampers dan parcel itu sama yaitu bingkisan yang biasanya dalamnya makanan dan minuman. Tapi entah kenapa sekarang terkenalkan dinamakan hampers.

Tetapi dengan adanya pengiriman hampers dan otomatis adanya silaturahmi virtual ini tindakan yang sangat positif, dan harus di patut di contoh, dan hal ini juga membantu para pedagang, kurir, dll yang terlibat dalam masalah penurunan ekonomi di masa pandemi Covid-19 seperti ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun