Mohon tunggu...
Shinta Ulvitania
Shinta Ulvitania Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar

Believe

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Dampak Pandemi Virus Covid-19 terhadap Permasalahan Demografi Kabupaten Nganjuk

24 Oktober 2021   00:30 Diperbarui: 24 Oktober 2021   07:02 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Virus pandemi corona yang muncul pada tahun 2019 menyebar hingga hampir ke semua negara di dunia tidak terkecuali negara Indonesia. Adanya virus corona ini menimbulkan permasalahan baru yang cukup besar dampaknya dalam seluruh aspek kehidupan manusia. Kemunculan pandemi virus corona memunculkan kekhawatiran tersendiri bagi seluruh manusia, karena pada saat itu belum ditemukan obat atau vaksin sebagai penangkal virus tersebut. Hal ini menjadi kekhawatiran yang menggencarkan bagi seluruh dunia karena kasus kematian yang amat tinggi. Hingga dari peristiwa tersebut badan organisasi kesehatan dunia atau WHO (World Health Organization) mengeluarkan fatwa bahwa Pandemi Virus Corona ini merupakan Pandemi Global, artinya pandemi yang melanda dan menjangkit hampir seluruh dunia.

Tidak tanggung-tanggung dampak yang diberikan dari adanya virus ini hampir menyeluruh pada segala aspek kehidupan masyarakat, baik di bidang sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lainnya. Kemudahan penyebaran virus corona menjadikan tingkat mobilitas penduduk menjadi menurun drastis, hal ini dikarenakan adanya kebijakan Lock Down atau larangan akses keluar masuk dari daerah satu ke daerah lain. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sampai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat yang gencar dilakukan sebagai upaya pemutusan penyebaran kasus kematian akibat virus corona.

Pemberlakuan kebiakan -kebijakan diatas juga sejalan dengan pemberlakuan Work From Home yakni pembatasan aktivitas di luar ruangan, seperti kegiatan mobilitas ekonomi, melakukan transaksi diluar ruangan, pekerjaan yang biasa dilakukan diluar rumah, tidak terkecuali pelaksanaan pembelajaran baik di kampus atau di sekolah yang sudah hampir satu tahun lebih dilakukan secara daring atau dalam jaringan, tanpa tatap muka. selain itu dampak dibidang kependudukan dan ekonomi, adanya virus covid-19 memunculkan masalah baru terkait meningkatnya jumlah pengangguran dan kemiskinan di akibatkan banyaknya kasus PHK dan pendapatan penduduk yang menurun. Kasus kematian yang menewaskan ribuan bahkan ratusan ribu korban jiwa lebih menjadi kasus mortalitas terbesar dari adanya jangkitan virus covid-19.

Tidak terkecuali seperti dampak covid-19 yang terjadi di Kabupaten Nganjuk. Dilansir  dari beberapa media berita online kasus pasien terjangkit virus corona di Provinsi Jawa Timur,Nganjuk terdata sebagai kasus tertinggi pasien terjangkit virus covid-19. Dari kasus tersebut, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan masyarakat PPKM terkait upaya pemutusan penyebaran pandemi virus corona terus dilakukan secara ketat. Berdasarkan ketentuan keputusan  Gubernur Provinsi Jawa Timur ibu Khofifah Indar Parawansyah menetapkan keputusan terkait kebijakan PPKM Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat yang didalamnya termasuk kabupaten Nganjuk berada pada kriteria level 3. Dengan keputusan tersebut kegiatan luar ruangan seperti pelaksanaan pembelajaran masih dilakukan dengan daring atau online. Serta kegiatan pada sektor non esensial masih diberlakukan 100% work from home.

Adanya kebijakan ini tentu berpengaruh terhadap mobilitas dan aktivitas masyarakat di nganjuk yang harus dibatasi sebagai langkah dan penindakan pencegahan penyebaran kasus covid-19. Pemberlakuan PPKM ini juga berimbas pada UMKM yang ada di kabupaten Nganjuk. Keadaan tersebut tentu berpengaruh juga terhadap pendapatan penduduk hingga dapat meningkatkan jumlah angka kemiskinan di kabupaten Nganjuk. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik kabupaten Nganjuk menunjukkan dari tahun 2019 hingga tahun 2020, jumlah penduduk miskin meningkat dari 118,51 menjadi 122,73 ribu jiwa.

Dari beberapa dampak yang terjadi diatas, menyimpulkan bahwa pengaruh covid pada keadaan penduduk atau masyarakat tidaklah main-main. Tingkat kematian yang tinggi, meningkatnya angka pengangguran di berbagai wilayah, angka kemiskinan yang kian bertambah menjadi suatu searah baru yang pernah terjadi. Namun demikian pemerintah pusat dan juga pemerintah daerah selalu berusaha memberikan penanganan yang terbaik dalam penanganan pandemi virus covid ini, serta sangat diperlukan kerja sama yang baik kepada seluruh elemen dan lapisan masyarakat untuk melangkah bersama melawan kondisi pandemi virus covid-19 yang terjadi saat ini untuk mencapai tujuan bersama yakni pengentasan kasus penyebaran pandemi virus corona. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun