Mohon tunggu...
Shinta Pitaloka
Shinta Pitaloka Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya suka memasak, menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Nasi Jamblang: Sepincuk Daun Jati, Sejuta Cerita Rasa dari Cirebon

20 Juni 2025   10:34 Diperbarui: 20 Juni 2025   10:34 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bicara soal Cirebon, tak lengkap rasanya jika belum mencicipi nasi jamblang. Kuliner khas ini bukan sekadar makanan ia adalah kisah yang dibungkus dalam daun jati, dihidangkan dengan rasa yang merakyat, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Sederhana penampilannya, tapi dalam setiap suapannya, ada sejarah panjang yang diam-diam ikut tersaji.

Dilansir dari situs Resmi Dinas kebudayaan dan pariwisata kota Cirebon nama "jamblang" berasal dari sebuah desa di Kabupaten Cirebon, tempat asal mula nasi ini lahir. Konon, nasi jamblang dulunya disiapkan untuk para pekerja paksa zaman Belanda yang membangun jalan Anyer--Panarukan. Dibungkus daun jati agar lebih awet dan mudah dibawa, nasi ini menjadi bekal yang praktis tapi mengenyangkan. Kini, nasi jamblang justru menjadi primadona kuliner yang diburu wisatawan dari berbagai kota.

Ciri khas paling ikonik dari nasi jamblang terletak pada pilihan lauknya. Ada cumi hitam yang gurih, sambal goreng kentang yang pedas manis, telur dadar, tempe goreng, hingga tahu semur. Semua tersaji seperti prasmanan---pembeli bisa memilih sesuka hati. Rasanya? Jangan tanya. Perpaduan rempah dan bumbu khas pesisir pantura benar-benar menancap di lidah.

Salah satu tempat paling legendaris untuk mencicipi nasi jamblang adalah Warung Nasi Jamblang Ibu Nur di Jalan Cangkring. Saat jam makan tiba, antrean panjang mengular jadi hal biasa. Tapi jangan khawatir, setelah gigitan pertama, kamu akan mengerti kenapa semua orang rela mengantre panjang-panjang.

Nasi jamblang bukan cuma makanan, tapi juga identitas. Ia menyimpan jejak sejarah rakyat kecil, menjadi simbol ketahanan dan kreativitas lokal. Di balik sepincuk nasi dan lauk sederhana itu, ada cinta, ada budaya, dan ada rasa yang tak akan kamu temukan di tempat lain.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun