Mohon tunggu...
Shinta KumalaDwi
Shinta KumalaDwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Akuntansi 2018 UNISNU Jepara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Genjot UMKM Naik Kelas, Tim KKN Unisnu Beri Pendampingan Label dan Kemasan Industri Rumahan

22 September 2021   12:30 Diperbarui: 22 September 2021   12:34 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi Covid-19 berdampak secara ekonomi terhadap produk industri rumahan. Salah satunya ialah UMKM Arem-Arem Bu Harti di Desa Guyangan RT 02 RW 11 yang menjadi mitra pengabdian masyarakat Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 41 Unisnu Jepara.

Sebagai industri rumahan tradisional, kemasan produk Arem-Arem UMKM Bu Harti masih sederhana, hanya berbungkus daun. Jangkauan pemasaran juga terbatas pada area sekitar. permasalahan ini menjadi faktor utama Tim KKN Kelompok 41 Unisnu Jepara melakukan pendampingan secara intensif.

"Tim KKN Kelompok 41 Unisnu Jepara memilih mitra ini karena ingin membantu pemulihan ekonomi. UMKM Arem-Arem Bu Harti terkena imbas Covid-19. Kami ingin menaikkan kelas arem-arem dengan pemberian label dan kemasan yang modern," ujar Muhammad Sun Haji selaku Ketua kelompok KKN 41.

Dokpri
Dokpri

UMKM yang didirikan oleh Ibu Harti sejak tahun 2017 ini awalnya terispirasi dari keramaian pengunjung di Bumi Perkemahan Pakis Aji. Kala itu, Bu Harti melihat sebuah warung di pinggir jalan yang menjual aneka jajanan. Ternyata belum ada jenis makanan arem-arem. Maka Bu Harti berinisiatif memproduksi makanan arem-arem.

Selain pertimbangan praktis bahwa arem-arem mudah dibawa, makanan ini juga bisa dikonsumsi oleh siapapun dan di manapun. Apalagi pada saat itu banyak anak-anak yang mengikuti acara perkemahan. Dalam perkembangannya, pesanan arem-arem UMKM Bu Harti meningkat. Bahkan disetorkan ke beberapa tempat dalam jumlah banyak. Sayangnya, pada masa pandemi ini penjualan arem-arem Bu Harti mengalami penurunan.

Di bawah arahan Ahmad Saefudin, M.Pd.I. selaku dosen pembimbing, Tim KKN kelompok 41 Unisnu Jepara mendampingi Bu Harti dalam proses labeling dan pemasaran. Arem-arem yang tadinya hanya berbungkus daun pisang, kemudian ditambahkan label. Pemasaran produk arem-arem juga mulai memanfaatkan media sosial seperti WhatsApp dan Instagram. "Jadi tidak perlu langsung datang ke rumah. Cukup memesan lewat HP saja," ujar Muhammad Sun Haji.

Selain itu, Tim KKN Kelompok 41 Unisnu Jepara juga membantu mitra dalam pembuatan dan pemasangan papan usaha. Secara fisik, di depan rumah Bu Harti telah terpasang banner sebagai media informasi penjualan produk arem-arem ke publik. Secara daring, juga telah terpasang alamat UMKM ini di dalam Google Maps sehingga pelanggan lebih mudah menemukan lokasinya.

 "Tim KKN kelompok 41 dari Unisnu Jepara sangat membantu usaha rumahan saya ini. Kemarin saja pas saya menyetorkan beberapa arem-arem ke warung dengan pengemasan yang menarik dan ada labelnya, arem-arem saya langsung ludes terjual dalam waktu singkat," ujar Ibu Harti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun