Mohon tunggu...
Shinta
Shinta Mohon Tunggu... Ilustrator - pelajar suka gambar

pelajar SMP 2 Madiun

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesan Pesan, Suka Duka Siswa Spenda

7 September 2019   05:56 Diperbarui: 7 September 2019   10:38 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sekolah Menengah Pertama (disingkat SMP, bahasa Inggris: junior high school atau Middle School) adalah jenjang pendidikan dasar pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus sekolah dasar (atau sederajat). Sekolah menengah pertama ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 7 sampai kelas 9. Setiap warga negara Indonesia sekarang ini dituntut untuk kewajiban sekolah 12 tahun, maka tak heran jika semua pernah menjalani masa masa SMP. Masa masa SMP adalah masa belajar anak remaja yang baru menginjak masa remaja dan semuanya pasti memiliki suka dukanya tersendiri. 

SMP Negeri 2 Kota Madiun atau yang biasa orang Madiun kenal sebagai SPENDA MADIUN adalah salah satu sekolah menengah yang ada di Kota Madiun. Bagi masyarakat Kota Madiun,  SMP Negeri 2 Kota Madiun adalah nama yang sering di dengar, karena SPENDA adalah salah satu sekolah favorit yang ada di Madiun baik dari fasilitas,kualitas lulusan, dan kualitas pengajar. Suatu kebanggaan tersendiri bagi saya karena bisa menjadi salah satu siswi SPENDA madiun. Dalam tulisan ini saya akan membagikan sedikit tentang apa yang saya rasakan selama menuntut ilmu di sana, tentang suka duka dan kesan pesan yang saya dapatkan.

SMP yang ada di Jl. H.A. Salim  ini adalah sekolah yang menurut saya memiliki sistem belajar yang sangat berkualitas, karena belajar di sini tidak hanya tentang mengajar dan di ajar  tetapi para siswa siswi juga di tuntut untuk bisa ber-sosialisas ber-organisasi dan ber-prestasi. Para pengajar atau guru guru yang ada di sini punmenurut saya sangat profesional dari cara mengajar, meskipun berbeda beda, di sukai maupun tidak  bisa dilihat bahwa bapak ibu gurusangat menunjukkan tekad dan dedikasi untuk melahirkan cendekiawan bangsa yangsukses. Dengan begitu, tidak mengherankan jika lulusan atau alumni SMPN 2 Madiun lulus menjadi para pelajar yang sukses. Tidak hanya itu, dengan menanamkan PPK, saya sebagai salah satu siswi merasa secara tidal langsung dituntut untuk melaksanakan karakter karakter mulia yang di ajarkan, seperti jujur, peduli, kerja keras,mandiri dan masih banyak lagi. Selain itu juga, gerakan literasi juga ditanamkan di sekolah ini baik membaca, al-quran, dan literasi IT. Dengan begitu, siswa siswinya dapat menuntut ilmu dengan mengikuti perkembangan zaman baik melalui buku maupun berbasis IT. 

SMP yang memiliki sebutan sebagai SMP pertahanan ini memiliki 3 organisasi yaitu Osis, Pramuka/DPP, dan UKS/PMR. Setiap organisasimemiliki tujuan, anggota, dan program kerjanya masing masing yang dimana haltersebut masih di laksanakan hingga sekarang. Saya sendiri sebagai salah satuanggota UKS/PMR merasa dalam pemilihan anggota tidak semudah yang di inginkan,yang dimana artinya semua organisasi ini memiliki kualitas baik dalam segianggota maupun segi program kerja. Juga banyak sekali ekstrakulikuler yang dimaksudkan untuk mengembangkan minat dan kelebihan para siswanya seperti TaeKwonDo, JudoRenang, Tari Tradisional, Karawitan,Drum Band, Karya Ilmiah Remaja (KIR), Bola Basket, Band, Sepak Bola, DanceModern, Paduan Suara dan banyak lagi.

Banyak sekali cerita dan pengalaman saat belajar di sana seperti melewati banyak tes untuk bisa menjadi anggota tetap organisasi UKS, mengikuti berbagai lomba sebagain wakil SMPN 2, pertama kali mengikuti serenade pada 17 Agustus, mendapat banyak marah dari banyak guru, study tour ke Pulau Dewata dan masih banyak yang lainnya. Salah satu pengalaman yang paling membanggakan saat di sana adalah ketika saya mewakili SMP 2 dalam lomba kaligrafi  AGPAI  dan tidak di sangka saya mendapatkan juara meskipun juara 3,saya merasa sangat bangga karena dapat membawa SMP 2 dalam memperoleh kejuaraan seni.

Pengalaman kurang mengenakkan saya dapatkan ketika saya mengikuti banyak sekali tes untuk menjadi anggota tetap oraganisasi UKS/PMR. Untuk menjadi anggota tetap butuh keloyalan, keseriusan, dan kekuatan mental ,oleh karena itu semua yang mengikuti tes mendapat tes teori, wawancara dan tes mental. Tes mental lah yang menurut saya sangat menegangkan dan sedikit menakutkan karena saya dan peserta lain dibangunkan tengah malam, melakuka baris berbaris di tengah udara malam serta tak sedikit bentakan yang di ujikan oleh kaka kelas saya . Meskipun sebenarnya proses ini sangat menegangkan, namun semua itu menurut saya memang perlu di laksanakan karena untuk ‘bekerja dengan orang lain’ diperlukan mental dan fisik yang kuat pula. Pengalaman tersebut adalah hal baru bagi saya karena pertama kalinya saya mengikuti oraganisasi, sungguh pengalaman yang mengesankan.

Apa yang bisa bagikan dalam tulisan ini adalah sebagian kecil dari banyak pengalaman baru yang saya dapatkan. Kesan yang saya rasakan di sana tidak akan saya lupakan dalam kehidupan saya ke depannya. Banyak sekali hal yang berguna dalam kehidupan ini yang tidak pantas di lupakan. Bagi siapa saja yang membaca tulisan ini, bisa saya pastikan jika kalian keluarga besar SMPN 2 Madiun, alumni, ataupun masyarakat umum, menjadi keluarga besar SMPN 2 Madiun adalah hal yang membanggakan. Suatu pengalaman harus di dapatkan dengan bayaran, bayaran itu adalah pengalaman yang kurang mengenakkan yang di mana sesudah mengalaminya, kita akan mendapatkan kesan dan pengalaman yang sangat berharga.

halaman terkait:

https://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_menengah_pertama

https://id.wikipedia.org/wiki/SMP_Negeri_2_Madiun

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun