Mohon tunggu...
Shinta Melodi
Shinta Melodi Mohon Tunggu... Wirausaha -

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Asian Games 2018, Tak Ada Tempat bagi Mereka yang Pesimis!

30 Agustus 2018   00:26 Diperbarui: 30 Agustus 2018   00:58 700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gemerlap meriah Pembukaan Asian Games 2018 telah dibuka. Segala macam cabang olah raga sebagian besar telah dilombakan dan ditandingkan. Di hari ke-10 ini (29 Agustus 2018) Indonesia telah mendapatkan 24 Medali Emas, 19 Medali Perak, dan 29 Medali Perunggu. Perolehan medali  ini menempatkan Indonesia pada peringkat ke-4 setelah China, Jepang, dan Republic Of Korea (www.lipsus.kompas.com).

Ini perolehan medali yang luar biasa untuk Indonesia dibandingkan pada moment Asian Games sebelum-sebelumnya. Perolehan ini juga terhitung telah melampaui target yang ditetapkan, yakni masuk 10 besar.

Perolehan medali adalah ukuran yang kasat mata atas prestasi atlit. Karena setiap pencapaian tertinggi prestasi para atlit akan dikalungkan sebuah medali sebagai pertanda pencapaian itu. Harus kita hargai upaya atlit untuk meraih medali itu dengan segala macam latihan yang menguras energi. 

Meskipun upaya itu bukanlah satu-satunya penyebab mendapatkan medali. Karena prestasi atlet saya yakin dipengaruhi oleh beberapa hal; di antaranya: manajemen olah raga secara nasional, baik pelayanan terhadap atlit, pola latihan, gizi makanan atlit, kelihaian pelatih, dukungan dan do'a masyarakat, bahkan termasuk regulasi yang mendukung atas terselenggaranya pengelolaan olah raga secara nasional.

Ini yang perlu kita catat. Tanpa perangkat pendukung itu semua, saya yakin akan berpengaruh secara signifikan terhadap pencapaian prestasi atlit. Maka pencapaian medali oleh atlit Indonesia di event Asian Games 2018 ini minimal bisa menggambarkan tingkat pengelolaan secara umum keolahragaan nasional telah membaik, meskipun perlu ada kajian yang cukup detail untuk menilai unsur-unsur tersebut.

Seperti yang telah dilansir oleh Menteri Pemuda dan Olah Raga-RI Imam Nahrowi, bahwa Presiden Jokowi akan mengundang semua atlit untuk memberikan selamat dan sekaligus memberikan semangat lebih giat lagi untuk meraih presatasi yang lebih baik, karena masih ada event Olimpiade 2020 dan Asian Games 2022 yang perlu strategi yang lebih dahsyat lagi untuk meraih prestasi.

Di samping itu, Menteri Imam Nahrowi & Presiden Jokowi juga telah berkenan hadir melihat secara langsung beberapa pertandingan di Asian Games ini untuk memberikan semangat kepada para atlit. Untuk ini tentu kita sangat apresiasi, apalagi Indonesia telah melampaui target perolehan medalinya.

Itulah pejabat yang bisa menjadi teladan; Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani (Di depan memberi teladan, di tengah memberikan semangat, di belakang memberikan dorongan). Saya yakin ini dorongan tulus dari hati seorang pejabat untuk mendorong prestasi para atlit agar lebih baik lagi.

Sebagai warga negara yang baik, sudah selayaknya kita mendukung sepenuhnya atas prestasi para atlit Asian Games 2018 ini, memberikan semangat dan do'a agar pencapaian secara umum bisa maksimal, memuaskan dan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia.

Memberikan dorongan do'a dan semangat untuk meraih prestasi bagi para atlit Indonesia di ajang pesta olah raga internasional harus tetap dikumandangkan, sampai kapan pun dan oleh siapapun, baik masyarakat biasa maupun pejabat. Ini adalah masalah nasionalisme dan keberpihakan. Maka jika ada orang, baik warga masyarakat biasa, atau bahkan pejabat yang pesimis terhadap prestasi atlit Indonesia, harus dipertanyakan kadar nasionalismenya dan kepada siapa dia berpihak!?

Tetap optimis untuk atlit Indonesia! Tak ada tempat untuk mereka yang pesimis!

Salam Olah Raga!

Shinta Melodiyana Putri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun