Mohon tunggu...
arshinta
arshinta Mohon Tunggu... -

perempuan dengan 3 anak, 1 suami dan mimpi sederhana

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bening Menabung Passion

28 Juli 2015   01:01 Diperbarui: 28 Juli 2015   01:01 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

“Ibu, itu bukan passionku!” Nesia menjawab bbm permintaan buliknya dan aku ibunya, untuk menuliskan pengalamannya selama mengikuti sebuah pelatihan intensif. Aha!, anak sulungku sudah bicara tentang passion. Setelah dia pulang, kutanyalah Nesia, “Lalu apa passion mu sebenarnya mbak, ibu ingin tahu?” Tanyaku penasaran. “Ehmmm, passion itu artinya apa sih bu?” Nesia balik bertanya. Alamak, dasar anak baru gedhe yang usil!

Berbeda dengan Nesia kakaknya, Bening anak keduaku (yg adalah kembar) tidak terlalu suka berwacana. Cara berpikirnya juga lebih sederhana karena jiwa kanak-kanaknya masih kental. “Mbah Tatik aku mau jualan hidangan buka puasa saat libur karena pas bulan Ramadhan, nanti aku ikut menitip di lapak simbah biasanya di tepi jalan itu ya,” pinta Bening pada Budeku. Aku sangat senang mendengarnya karena selama dia masih kelas 4 dan 5 SD aku harus merayu dia untuk mulai berpikir “wira usaha” dengan menjual sesuatu hasil karya dia. Usaha Pop corn atau cemilan ringan yang kukemaskan utk dijual di kelas hanya berjalan seminggu dua mingggu. Padahal Bening sendiri yang menginspirasiku karena dia sering bercerita tentang teman kelasnya si A dan si B yang bermain dan sekolah sambil menjual ini dan itu untuk tambahan uang saku. “Sayang, kalau ibu baca kisah-kisah orang hebat, kebanyakan mereka diawali dengan keadaan yang terbatas dan mereka mempunyai ciri khusus yaitu kreatif, inovatif dan tidak mudah menyerah; coba kamu tiru teman2mu itu, ibu sangat ingin kamu mempunyai usaha sejak muda agar kamu paham sulitnya cari uang dan jadi menghargainya dengan bijak sembari menggali kemampuan dirimu,” pintaku. Buliknya yang dipanggil Bu Beti, yang suka masak juga tak jemu-jemu mendorong Bening yang punya kelebihan dalam hal “taste”untuk menekuni masak – memasak dalam rangka menemukan dan menguatkan passion Bening. Bu Beti memasak beberapa pilihan kudapan sehat untuk bekal di sekolah dan meminta Bening untuk menawarkan pada teman-temannya, jadi sekaligus berjualan di sekolah. Tapi itu tak berlangsung lama karena Bening sibuk dengan persiapan ujian akhir tingkat SD dan tampaknya dia kurang mampu memaksa teman-temannya membayar.

Jadi kami sangat senang mendengar rencana dan permintaan Bening pada Mbah Tatik. Aku penasaran ingin mengetahui kenapa dia tiba-tiba semangat berjualan masakan lagi. “Aku pingin dapat tambahan uang saku, Bu untuk rencana ke Ambon besok” Bening menjelaskan  

   Ya Bening bersama Cinta kembarannya dan Nesia kakaknya ingin ikut Lomba Pesta Paduan Suara Gerejawi di Ambon bulan Oktober besok. Karena keterbatasan dana, panitia mengumumkan bahwa khusus untuk kelompok anak maka sumber pembiayaan adalah swa daya masing-masing peserta. Kami lalu berupaya bagaimana mendapatkan dana yang tidak sedikit. Selain uang sumbangan dari mbah uti (ubuku) dan bulik-buliknya (adik-adikku), tampaknya Bening merasa dia harus mencukupi kebutuhan tersebut dengan usaha sendiri.

Bening paling sulit bangun pagi, jadi aku terharu melihat dia memaksakan diri untuk dapat bangun lebih pagi walau saat liburan sekolah karena dia harus belajar pada Bu Beti buliknya cara memasak dan mengemas pesanan makanan yang dia jual. Matanya berbinar riang bersemangat saat tiba waktunya mencatat uang “laba” yang dapat disisihkan setelah hasil penjualan dikurangi biaya membeli bahan – bahan masakan seperti spaghetti, buah dan keju. Tentu upah marketing (Bu Dewi) dan chief (Bu Beti) tidak dikompensasi dalam bentuk cash. Uang laba itu kemudian disimpannya dalam dompetnya sembari sesekali mengupdate jumlah tabungannya pada kami orang tuanya, tentu dengan senyum menghiasi wajahnya yang manis. So, ada beberapa passion terbentang di depan mata Bening saat ini : menyanyi, memasak, dan….menabung.

Semoga Bening segera memastikan passion sejatinya, sesuatu yang sunggguh dia hidupi dengan cinta sekaligus dia tekuni untuk sekarang dan seterusnya.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun