Mohon tunggu...
Shilviana Jundan
Shilviana Jundan Mohon Tunggu... Lainnya - Follow me

@shilviana_j

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resolusi Jihad JAdi Hari Santri?

24 November 2020   15:53 Diperbarui: 24 November 2020   16:17 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

NU menyebut bahwa umat dan ulama di banyak tempat punya hasrat bessar untuk menegakkan Agama islam dan mempertahankan kedaulatan Repubilk Indonesia. Niat itu tertuang dalam pertimbangan resolusi jihad bahwa " mempertahankan dan menegakkan Negara Republik Indonesia menurut hokum Agama Islam, termasuk sebagai satu kewajiban bagi tiap-tiap orang islam."
Lewat Resolusi Jihad, kaum santri " memohon dengan sangat kepada Pemerintah Republik Indonesia supaya menentukan suatu sikap dan tindakan yang nyata serta sebadan terhadap usaha-usaha yang akan membahayakan kemerdekaan Negara Indonesia dan Agama, terutama terhadap pihak belanda dan kaki tangannya." Bagi NU, baik belanda maupun jepang telah berbuat kezalima di Indonesia.
Sebelum Oktober 1945 berakhir, pertempuran melawan jepang sudah terjadi di beberapa tempat selain di Surabaya. Disini para santri juga ikut andil dalam melawan tentara asing. Meski tidak punya pasukan yeng kemampuan tempurnya setara dengan tentara Jepang, mereka setidaknya memiliki pemuda-pemuda yang siap bertempur yang dilatih selama pendudukan.
Ahmad Syafii Maarif dalam islam dan politik : Teori belah bambu, Masa Demokrasi Terpimpin, 1959-1965(1996: 21) menyebut dari NU ada milisi bernama Hizbullah yang dilatih secara militer oleh tentara Jepang. Sementara Hairus  Salim dalam Kelompok para militer NU(2004: 47) mencatat bahwa hizbullah sangat berperan di masa revolusi.
Peringatan Hari Santri merupakan penghormatan atas jasa para santri turut berjuang memerdekaan Indonesia dan menumbuhkan rasa patriotisme di kalangan generasi bangsa Indonesia.Hari Santri Nasional berdasarkan resolusi jihad yang dicetuskan oleh Pendiri NU KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945 di Surabaya.Hal ini untuk mencegah kembalinya tentara kolonial Belanda.Dikutip Tribun-Timur.com KH Hasyim Asy'ari menyerukan jihad dengan mengatakan bahwa "Membela Tanah Air dari penjajah hukumnya fardlu'ain atau wajib bagi setiap individu".
Seruan Jihad dikobarkan oleh KH Hasyim Asyari, membakar semangat para santri Arek-arek Surabaya untuk menyerang markas Brigade 49 Mahratta pimpinan Brigadir Jenderal Aulbertin Walter Sothern Mallaby.Jenderal Mallaby pun tewas bersama 2.000 pasukan Inggris dalam pertempuran 3 hari berturut-turut yakni 27, 28, 29 Oktober 1945.Angkatan perang Inggris marah, hingga berujung pada peristiwa 10 November 1945 yang kemudian diperingati Hari Pahlawan.Misteri Tewasnya Jenderal Mallaby jadi Pemicu Perang 10 November.
Resolusi jihad itu terlihat saat pengurus NU Jawa dan Madura menggelar pertemuan di Surabaya pada tanggal 21 dan 22 Oktober 1945, Alasan diadakannya pertemuan tersebut untuk menyatakan sikap setelah mendengar tentara belanda berupaya kembali menguasai Indonesia dengan sekutu. Melalui Resolusi Jihad, para santri memohon kepada pemerintah Indonesia agar menentukan suatu sikap dan tindakan yang nyata. Sikap dan tindakan yang dimaksud adalah perlawanan terhadap usaha-usaha yang akan membahayakan kemerdekaan, agama dan Indonesia terutama terhadap pihak Belanda dan kaki tangannya.
Pada tahun ini, hari Santri diperingati dengan tema 'Santri Sehat, Indonesia Kuat' yang menjadi visi bersama untuk mengabdi pada Negeri, membangun, menjaga, dan merawat Ibu Pertiwi.Hari Santri 2020 juga diperingati dengan kegiatan utama berupa pembacaan 1 Miliar Sholawat Nariyah, sholawat thibbil qulub, dan doa tolak bala' secara serentak oleh warga NU pada Kamis, 22 Oktober 2020 pukul 19.30 WIB.Hal tersebut diharapkan mampu membangkitkan semangat pengabdian kaum santri untuk negeri menuju Indonesia yang kuat, berdaulat, dan segera diberi keselamatan dari pandemi Covid-19.
Jika pada masa penjajahan dulu para santri melawan tentara sekutu, maka saat ini harus berjuang melawan musuh kecil yang tak kasat mata. Para santri adalah penerus perjuangan danmasa depan bangsa. Oleh sebab itu, Santri harus sehat agar Indonesia kuat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun