Hak dan perlindungan anak pada negara-negara maju, seperti Inggris, menjadi isu dan topik utama yang menyita banyak perhatian publik. Oleh karena itu, pemerintah Inggris memberikan perhatian lebih dalam perlindungan hak-hak anak tak terkecuali bagi bukan penduduk Inggris yang sedang menetap lama di Inggris.
Dalam dunia pendidikan, setiap anak diberikan fasilitas pendidikan gratis oleh negara, mulai anak usia 3 tahun sampai setingkat kelas 3 SMA. Bagi anak yang berusia 3-4 tahun akan ditempatkan pada kelas Nursery (sejenis pendidikan anak usia dini), dimana jam belajar dan bermainnya hanya 3 jam perhari. Sedangkan yang berusia 5 tahun akan ditempatkan pada kelas Reception (sejenis taman kanak-kanak). Selanjutnya untuk anak berusia 6 tahun akan ditempatkan pada kelas Year 1 (sama dengan kelas 1 SD).
Kelas anak ditempatkan berdasarkan usia. Jadi, walaupun anak belum duduk di kelas Nursery, tetapi apabila usianya telah mencukupi untuk Year 1, maka si anak akan ditempatkan di Year 1. Tidak ada istilah tinggal kelas bagi setiap anak, akan tetapi anak yang agak kurang dalam bidang tertentu, maka sekolah akan memberikan perhatian khusus bagi mereka, bukan menurunkan kelas mereka, yang akan berakibat menjadi minder karena dicap anak tinggal kelas.
Materi pelajaran yang diberikan sangat beragam, akan tetapi pembentukan minat anak sejak usia dini sangat diasah. Anak yang mahir dalam bidang tertentu, maka tidak paksakan pada bidang lain, akan tetapi akan di latih agar lebih mahir lagi. Jadi tidak ada istilah anak bodoh atau anak pintar, tetapi yang ada adalah setiap anak memiliki karakter dan kapasitasnya masing-masing. Pelajaran matematika, yang biasanya menyeramkan, menjadi menyenangkan bagi si anak karena yang diterapkan adalah applied math (matematika terapan) dimana anak langsung diperkenalkan dengan alam sekitarnya, seperti menghitung daun dalam keranjang, melihat harga di supermarket terdekat, menimbang tepung untuk kue, dan lain-lain.
Sebagai upaya peningkatan gizi anak dan untuk menghindari gizi buruk, pemerintah juga menyediakan makan siang gratis bagi anak, sehingga tidak terlihat anak suka jajan sesukanya di sekolah. Menu yang disediakan pun beragam, orangtua murid juga dapat menyarankan makanan apa yang biasa disukai si anak. Sebagai orangtua muslim, dapat meminta halal food atau vegetarian food.
Untuk sarana transportasi, bisa dipastikan bahwa si anak akan mendapatkan transportasi gratis, selama si anak ditemani orangtuanya. Disamping itu, sebagai catatan penting bagi orangtua, jangan pernah sekali-kali untuk tidak mengantar anak usia sekolah ke sekolahnya, karena dipastikan Polisi perlindungan anak akan menangkap orangtua tersebut untuk menjalani hukuman denda atau penjara, karena disini anak adalah 'Raja Cilik'.
Muhammad Siddiq Armia (MSA)
Dosen UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Pernah Lama Menetap di Cambridge, Inggris
Email: siddiq.armia@gmail.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI