Mohon tunggu...
Shera YasmienTyaning Tyas
Shera YasmienTyaning Tyas Mohon Tunggu... Lainnya - perempuan

mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Pandemi Covid-19 yang Terjadi di Kalimantan Selatan

22 Januari 2022   11:57 Diperbarui: 22 Januari 2022   12:10 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengangguran di Wilayah Kabupaten Tabalong Akibat Pandemi COVID -- 19

Infeksi virus corona bermula dari kota Wuhan tepatnya di Tiongkok, virus jenis baru ini telah menyebar ke berbagai belahan negara di dunia yang menyebabkan timbulnya penyakit coronavirus disease 2019 atau yang disebut juga dengan COVID-19 dan terjadi penyebaran yang sangat pesat di seluruh penjuru dunia termasuk di Indonesia yang terjadi pada tanggal 09 Maret 2020. Tentunya, kondisi ini tidak boleh dianggap remeh dan dibiarkan begitu saja.

 World Health Organization (WHO) pun juga sudah menetapkan pandemi COVID-19 sejak 11 Maret 2020 yang lalu. Dan fakta membuktikan bahwa COVID-19 memberikan dampak yang sangat kuat bagi masyarakat Tabalong dari segi ekonomi, sosial maupun kegiatan lainnya.

Dikutip dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka pengangguran meningkat selama pandemi COVID-19. Peningkatan pengangguran tersebut didominasi masyarakat dengan usia produktif. 

Jika dilihat dari posisi pendidikan, masyarakat dengan pendidikan SMA dan lulusan perguruan tinggi justru paling banyak menganggur. Ia mengatakan, biasanya  pengangguran dengan edukasi yang baik maka tuntutannya akan banyak, sehingga hal ini menjadi persoalan sosial yang harus dipikirkan.

Di tabalong sendiri tidak hanya dari posisi pendidikannya saja dari sosial-ekonomi pun terasa adanya peraturan pemerintah yang timbul akibat pandemi covid-19 seperti lockdown , PSBB , PPKM. Pendidikan yang sangat terasa saat terjadinya wabah virus COVID-19 dari tingkat TK- Perguruan Tinggi yang tidak dapat menerima pengajaran secara offline dan terhalangnya siswa/i sekolah menengah kejuruan untuk aktivitas PKL ( Praktek Kerja Lapangan )  yang ditiadakan selama kurang lebih 1,5  tahun ajaran. Dalam sektor ekonomi mengalami peningkatan pengangguran yang sangat tajam dan terjadi banyak gulung tikar.

Sejak pandemi COVID-19 ini telah menimbulkan banyak dampak baik dalam sektor ekonomi, politik, sosial, maupun budaya. Dari segi ekonomi, ternyata wabah ini juga telah meningkatkan angka pengangguran di wilayah Tabalong karena berbagai sebab, antara lain:

  • Banyak perusahaan yang melakukan PHK ( Pemutusan Hubungan Kerja ) terhadap karyawannya dikarena perusahaan tersebut mengalami penurunan omset akibat terjadinya COVID-19 sehingga mendorong perusahaan untuk memberhentikan karyawannya,dan PHK merupakan salah satu penyebab terjadinya peningkatan pengangguran di Tabalong.
  • Adanya sistem lock down , PSBB ,dan PPKM membuat pengguna atau pelanggan barang dan jasa merasa sepi, berujung pada penutupan usaha-usaha di sektor ekonomi dan jasa transportasi yang masih banyak di daerah tabalong menjadi boomerang terhadap para supir taksi yang menyebabkan mereka kehilangan pekerjaan dalam jangka pendek.
  • Adanya sistem lock down , PSBB ,dan PPKM juga membuat UMKM ( Usaha Mikro,Kecil dan Menengah ) sepi pengunjung dan pembeli bahkan tidak sedikit yang harus terpaksa gulung tikar akibat pandemi COVID-19.
  • Pada masa pandemi ini, masyarakat memiliki tingkat ketakutan yang tinggi untuk meninggalkan rumah .Peraturan pemerintah telah membatasi orang untuk bekerja atau berbisnis, bisnis online pun sempat terhambat karena pengiriman barang yang terhambat oleh adanya sistem lock down,PSBB,dan PPKM sehingga mereka lebih rela menganggur, bahkan terpaksa menganggur karena peraturan tersebut.

Adapun langkah-langkah apa yang dapat dilakukan untuk mencegah tingkat pengangguran meningkat pesat yaitu dengan mendorong dunia usaha untuk menciptakan lapangan kerja baru daripada melakukan PHK, Dan sekarang vaksinasi COVID-19 sudah mulai merata di masyarakat Indonesia agar cepat kembali seperti sediakala, memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap pemerintah tentang penanganan masalah pandemi COVID-19,dan meningkatkan kewirausahaan terutama usaha berbasis online karena sistem lockdown tidak ditetapkan lagi.

Penulis : Shera Yasmien Tyaning Tyas. Program Studi : Akuntansi. Universitas Muhammadiyah malang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun