Mohon tunggu...
Shendy Adam
Shendy Adam Mohon Tunggu... Dosen - ASN Pemprov DKI Jakarta

seorang pelayan publik di ibu kota yang akan selalu Berpikir, Bersikap, Bersuara MERDEKA

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Akankah De Gea Bertahan Lama di Old Trafford?

15 Agustus 2011   02:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:46 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Pensiunnya Edwin van der Saar di penghujung musim lalu menyisakan pekerjaan rumah bagi Sir Alex Ferguson. Sang pelatih dituntut untuk mencari pengganti sepadan. Bukan perkara mudah tentunya. Pilihan sudah dijatuhkan kepada David De Gea, kiper muda yang didatangkan dari Atletico Madrid. Mampukah pemuda Spanyol itu menjalankan tugasnya dengan baik dan memiliki karier panjang di Manchester, atau justru hanya sekadar numpang lewat?

[caption id="attachment_125474" align="alignleft" width="300" caption="De Gea di laga debut melawan Manchester City"][/caption]

Saya selalu percaya bahwa sejarah selalu berulang. Hal tersebut juga yang terjadi di kubu The Red Devils. Ferguson boleh jadi sedang merasa déjà vu. Ia sudah mengalami situasi yang sama seperti ini beberapa kali. Pertama, di awal millennium baru, saat penjaga gawang andalan MU, Peter Schmeichel, memutuskan gantung sarung tangan. Empat tahun berselang, Fergie harus rela melepas Fabien Barthez, yang juga sudah kadung diandalkan di bawah mistar gawang. Kini, pelatih asal Skotlandia itu harus kembali kehilangan kiper jagoannya musim lalu, Van der Saar.

Saat Schmeichel memutuskan mundur dari lapangan hijau, Fergie dilanda kegamangan. Setelah delapan musim memakai tenaga kiper timnas Denmark itu, Man-U belum menyiapkan pengganti sepadan. Sepanjang musim 1999/2000, Sir Alex terpaksa dipaksa mencoba beberapa orang penjaga gawang, di antaranya adalah Massimo Taibi, Mark Bosnich dan Raymond van der Gouw. Tapi, tak satupun yang mampu mencuri hati sang bos.

[caption id="attachment_125475" align="alignleft" width="300" caption="Bosnich: Alih-alih menggantikan Schmeichel ia justru terpuruk"][/caption]

Fergie beruntung karena tepat setelah berlangsungnya Euro 2000 di Belanda-Belgia, ia menemukan sosok yang tepat untuk menjadi benteng terakhir pertahanan timnya. Barthez yang tampil eksepsional membawa Prancis menjuarai Euro 2000 langsung diboyong dari Monaco dengan mahar 7,8 juta poundsterling. Sayangnya, masa keemasan Barthez tidak terlalu lama. Di penghujung musim 2002/2203 ia mulai disingkirkan Fergie lantaran penampilannya yang kian menurun. Sempat dipinjamkan semusim ke Marseille, Barthez akhirnya dilepas di tahun 2004.

Bersamaan dengan perginya Barthez, Man-U mendatangkan Tim Howard. Dia digadang-gadang akan menjadi pemain andalan Man-U untuk jangka waktu panjang. Namun, selama tiga musim berseragam Setan Merah ia tak mampu mendapatkan kepercayaan sepenuhnya dari Sir Alex. Di musim 2004-2005, penampilannya yang tidak konsisten membuat ia harus bergantian dengan Roy Carroll mengawal gawang The Fergie Babes. Total, ia hanya bermain dalam 27 laga di semua kompetisi. Kalah tujuh pertandingan dibanding Carroll.

Di musim berikutnya, Sir Alex ketiban durian runtuh dengan bergabungnya Van der Saar dari Fulham. Sebetulnya, Fergie tidak betul-betul yakin dengan pilihannya mengingat kiper asal Belanda itu sudah berusia 35 tahun saat bergabung. Dalam pikiran sang bos kala itu, Van der Saar bisa menjadi tutor yang baik bagi Howard. Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Penampilan menawan pria bertinggi badan 197 cm itu justru membuat Fergie memilih dirinya untuk terus menjaga gawang The Red Devils hingga musim berakhir. Dan itu sekaligus akhir kisah bagi Howard di Theatre of Dreams.

[caption id="attachment_125478" align="alignright" width="300" caption="Van der Saar akan terus dikenang"][/caption]

Enam musim menjadi masa pengabdian terlama Van der Saar untuk satu klub sejak ia meninggalkan Ajax Amsterdam. Sebelumnya, ia hanya dua musim di Juventus dan empat musim di Fulham. Meski konsentrasinya sempat terganggu lantaran istrinya sakit keras, profesionalitas Van der Saar tetap terjaga dan tidak memengaruhi performanya. Pada akhirnya, usia juga yang memaksa ia mengucapkan selamat tinggal pada dunia yang dicintainya. Kendati penampilannya masih prima, ia memilih mundur.

Tak ingin kejadian di tahun 2000 dan 2004 terulang, tim pemandu bakat Man-U bergerak cepat. Nama David De Gea segera direkomendasikan kepada Fergie. Sang Bos ternyata setuju dan memutuskan untuk memburu pemain Atletico Madrid itu. Tidak mudah bagi Setan Merah mendapatkan pemain incarannya itu. Bermodal uang 18 juta pounds, akhirnya De Gea berhasil digaet.

Dari segi postur tubuh dan gaya permainan, De Gea dianggap mirip dengan Van der Saar. Sementara dari aspek pengalaman, De Gea yang belum genap 21 tahun juga tidak bisa dipandang sebelah mata. Sejak masuk ke tim senior Los Cholchoneros di awal musim 2009/2010, De Gea mampu mencuri perhatian. Bahkan di musim lalu, ia dipercaya mengawal gawang timnya di seluruh laga La Liga.

Di timnas Spanyol, De Gea diproyeksikan sebagai calon penerus Iker Casillas. Pemuda kelahiran Madrid itu sudah mulai merintis jalannya dengan membela La Seleccion sejak di tim Under 17. Bersama Spanyol U-17, ia berhasil menjadi Juara Eropa U-17 di tahun 2007 dan finalis Piala Dunia U-17 2007. Bulan lalu, De Gea kembali sukses mengantar Spanyol menjadi juara Piala Eropa U-21.

Dalam dua pertandingan awalnya bersama Man-U, penampilan De Gea masih membuat Fergie ketar-ketir. Pada debutnya di Community Shield, De Gea turut berperan dalam kemenangan Man-U atas rival sekota dengan skor 3-2. Namun, ia dianggap kurang cekatan dalam mengantisipasi ancaman sehingga harus kebobolan dua gol.

Minggu (14/8) malam, De Gea kembali diturunkan di laga pembuka musim Premier League menghadapi West Bromwich Albion. Kembali ia dibobol lewat gol yang seharusnya tidak terlalu sulit diantisipasi. Beruntung Man-U menang 2-1 sehingga dosanya sedikit terampuni. Jika tidak segera menemukan konsistensi, De Gea harus waspada karena Tomaszz Kuszczak terus mengintip peluang untuk tampil.

Sejauh ini, Fergie masih sangat percaya dengan kiper barunya itu. "David harus tampil lebih baik lagi. Saya pikir, dia agak sedikit kehilangan konsentrasi. Tapi selamat datang di sepakbola Inggris karena di babak kedua dia bermain lebih baik," kata Ferguson kepada Sky Sports.

Jika sudah demikian, semua berpulang kepada sang pemain sendiri. Mampukah ia membayar kepercayaan yang diberikan? Musim perdana akan sangat menentukan kelanjutan kariernya di Old Trafford. Jika sukses, ia bisa mengamankan posisinya untuk waktu yang lama. Sebaliknya, jika gagal, ia akan kesulitan mendapat kembali kesempatan tersebut. Dengan besarnya nilai transfer yang telah dikeluarkan, Man-U tentu berharap De Gea bisa menjadi investasi jangka panjang. Begitu juga harapan fans Iblis Merah di manapun berada. Buktikan, De Gea!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun