Mohon tunggu...
Sheila Dwianisatul
Sheila Dwianisatul Mohon Tunggu... Seniman - Sheila Dwi anisatul

Bismillahirrahmanirrahim

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pola Asuh Perkembangan Anak

5 Desember 2020   17:59 Diperbarui: 5 Desember 2020   18:00 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Orang tua harus memahami dulu tentang perkembangan sosial yang baik agar berguna bagi anaknya kelak yang akan menjadi generasi penerus bangsa dan dapat menghargai orang tua. Perkembangan sosial seperti yang kita ketahui yaitu interaksi anak dengan orang tua tidak hanya dengan orang tua tetapi dengan saudara, orang-orang terdekat, hingga dapat meluas  dengan orang lain. Pada saat bayi didalam kandungan apakah bisa orang tua mengembangkan sosial anaknya? Bisa dengan cara mengajak berbicara meskipun bayi masih berada dalam perut ibu, si bayi masih bisa mendengarkan dan merasakan apa yang dikatakan oleh orang tua melalui
Memberi tahu perkembangan dia didalam perut bahwa dia sehat.
Sering mengelus perut dengan lembut, anak akan dapat merasakan kasih sayang ibu.
Ketika ibu sedang melakukan kegiatan atau hal baik, ibu berkata " Nak. Kalau sudah lahir dan tumbuh menjadi orang yang baik suka menolong orang lain".
Sering mendengarkan sholawat dan doa-doa, anak bisa mendengar dan merasa tenang.
Mengajak komunikasi dengan merangsang melalui suara dan janin dalam perut akan bereaksi seolah-olah menjawab apa yang dikatan oleh orang.
Orang tua ketika anak sudah memasuki masa balita sesering mungkin mengajak bersosial, agar hubungan orangtua dan anak bagus selalu menjalin komunikasi yang baik. Mengembangkan sosial pada balita yaitu dengan
Sering melakukan kegiatan yang diawali dengan bismillah dan doa
Orang tua bersikap baik dan perhatian kepada anak agar bisa ditirukan oleh anak, apabila orangtua memperlakukan orang lain dengan jahat dan dilihat oleh anak, anak dapat meniru sikap sosial yang buruk.
Sering menunjukan hal-hal yang dapat dicontoh dan tidak boleh ditirukan.
Masa anak-anak akhir dalam perkembangan sosial. Masa anak-anak akhir tidak hanya di lingkungan rumah dan keluarga saja, namun ada guru, teman sebaya dan masarakat. Di lingkungan sekolah guru yang menjadi panutan anak untuk mengembangkan sosial yang baik, di lingkungan teman sebaya dengan berteman yang baik dan sehat tidak berantam, tidak menghina teman, dan tidak memilih teman

Perkembangan Emosi
Emosi bisa jadi salah satu watak yang turun temurun dari orang tua. Ketika orang tua sedang melakukan pembuahan, disitu perasaan ibu akan meniru dengan sifat anak. Maka sebaiknya perasaan ibu saat pembuahan bisa terkontrol. Menurut Prof.Dr. Luh Ketut Suryani, Sp.Kj,  reaksi terhadap stress dapat dipelajari manusia sejak di dalam janin (Risalah, 2018). Keadaan ibu yang cemas, marah, sedih, dan tegang sebaiknya dihilangkan dulu selama waktu pembuahan dan mengandung Sembilan bulan. Agar bayi yang didalam tidak merasakan stress yang mengakibatkan kontraksi. Sesering mungkin dalam berdoa agar ibu dan si bayi tenang dan pikiran tidak stress.
Emosi terjadi ketika sedang mengungkapkan perasaan kita menunjukan sedang marah, sedih, senang, kecewa. Ketika balita emosi anak masih belum stabil, emosinya hanya menagis dan tertawa karena untuk mencari perhatian orang tua. orang tua belum tentu tau mengetahui emosi untuk menyampaikan perasaannya hanya bisa menangis dan tertawa. Untuk mengatur emosi anak balita yaitu ketika anak menangis ibu jangan langsung memarahinya tetapi harus menenangkan anak agar sedihnya reda. Ketika memasuki masa anak-anak akhir anak sudah paham tentang emosi dimana dia melakukan marah, senang, kecewa.

Perkembangan Bahasa

Perkembangan Bahasa sangat penting dan berpengaruh dalam diri kita, karena Bahasa merupakan alat komunikasi kita dalam sehari-hari dan dalam berperilaku seseorang. Orang tua tentu harus mengajarkan Bahasa yang baik untuk anaknya, agar anak mengerti Bahasa yang baik dan benar. Saat bayi masih dalam kandungan ibu, maka keluarga harus berbicara yang baik, tidak memarahi ibu yang sedang mengandung karena anak yang didalam perut bisa merasakan karena feeling anak dan ibu kuat.

Ketika usia balita anak masih belum lancar dalam berbicara dan belum jelas hanya bisa memanggil mama dan papa. Orang tua harus mengajarkan Bahasa yang benar dan jelas meskipun anak belum bisa lancar, orang tua tetap berkata dan berbahasa yang benar. Hal ini untuk menghindari anak dari latahnya. Pengalaman saya sendiri ketika melihat tante saya memiliki bayi dia sering memanggil anaknya dengan nama panggilan yang beda, nama asli Abil karena orang tua sering memanggil tobing jadi sampai sekarang anak itu masih mengakui namana tobing. Dalam permasalah ini orang tua wajib melatih Bahasa indonesia yang baik dan benar.

Ketika anak memasuki masa-masa PAUD disana akan belajar dan bermain dan juga belajar Bahasa bisa dengan melalui lagu anak-anak, video kartun tapi didalamnya terdapat pembelajaran Bahasa indonesia. Ketika masa anak-anak akhir sering kali dia menggunakan Bahasa campuran atau bisa dibilang suroboyoan, sehingga dalam penggunaan Bahasa indonesia sangat kurang, kalau tidak disuruh pakek Bahasa indonesia tidak akan dipakai. Hal ini dikarenakan dari lingkup keluarga apabila berbicara menggunakan Bahasa indonesia anak akan mengikuti pembicaraan dengan Bahasa indonesia, apabila berbicara menggunakan Bahasa campuran anak akan mengikuti dan mencontoh pembicaraan dan bahasanya. Maka berikanlah Bahasa indonesia yang baik agar anak ketika masuk sekolah yang lebih tinggi anak mudah memahami dan orang tua bangga ketika anak berbicara yang baik dan sopan.
Perkembangan Agama
Dalam perkembangan agama orang tua wajib memberikan ilmu agama yang baik dan benar agar anak tidak mudah terjerumus kedalam masalah yang menentang agama. orang tua tentunya harus memiliki fondasi agama yang kuat untuk keluarga kecilnya agar tetap dalam lindungan Allah S.w.t. Karena landasan orang adalah agama apabila paham dengan agama maka hidup akan tenang, sejahtera, dan selalu dalam lindungan-Nya.

Ketika anak masih dalam masa prenatal sebagai ibu harus selalu mendoakan anak didalam perut selalu sehat, selalu berkembang didalam perut. Selama didalam perut ibu harus sesering mendengarkan dan membaca ayat suci Alquran semoga kelak bayi yang didalam perut terlindungi, dan sehat. Ketika bayi baru lahir, bayi akan menangis menandakan normal  dan setelah kelahiran orang tua khususnya ayah dari anak harus mengumandangkan adzan di telinga anak agar membentuk kepribadian dan akhlak yang baik, mendasarkan dengan agama yang baik.

Ketika anak mulai tumbuh dan berkembang menjadi balita orang tua tetap mengajarkan agama. Setiap saat mengajarkan doa sebelum dan setelah melakukan kegiatan apaun agar bisa berjalan dengan lancar. Meskipun belum lancar dan belum hafal semua tetapi orangua tetap mengajari anak sampai bisa. Cara agar anak cepat bisa dalam mengucapkan doa yaitu dengan sesering mungkin mengajak berdoa sebelum melakukan sesuatu misal sebelum makan, nah ibu mengajarkan doa sebelum makan begitu pun setelah makan ibu juga mengajarkan doa setelah makan.

Setelah menginjak masa anak-anak akhir anak akan lancar dalam pengucapan, disaat itu orangtua meminta anak untuk sedikit mencoba menghafal doa agar semua yang dilakukan itu lancar. Tidak lupa orang tua juga mengajarkan tentang wudhu, sholat dan doa-doa ketika sholat agar anak terbiasa melakukan hal-hal baik dalam agama. Apabila orang tua dan anak kompak selalu menjaga dan mengajarkan agama insyaallah keluarga akan bahagia dan anak juga bisa menentukan perbuatan mana yang baik dan mana yang tidak boleh dilakukan.

Perkembangan Moral
Dalam perkembangan Moral di masa prenatal Ibu biasanya akan merasakan pergerakan sang bayi seperti menendang, hal seperti itu sangat wajar untuk menunjukan reaksi anak sedang bergerak. Ketika ibu sedang mengandung hal seperti itu sangat wajar menujukan reaksi anak. Untuk meningkatkan perkembangan moral pada anak, konsumsi ibu harus yang halal dan sehat untuk menunjang moral anak.
Ketika sudah menginjak balita anak menirukan perilaku orang tua seperti kata pepatah " Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya", Sikap orang tua tidak jauh beda dengan sikap orang tuanya. Jika perilaku ayah suka marah, maka ibu saja yang mendidik moral anak menjadi baik dan penyabar. Bisa diubah apabila cara orangtua mendidik moral anak dengan benar. Perkembangan moral sangat penting diajarkan mulai sejak usia dini karena lebih mudah untuk diterapkan.
Dimulai usia dini orang tua mengajarkan anak sikap-sikap yang baik. Sering mengingatkan dan mengajarkan seperti jujur, baik hati, tolong menolong sesama orang. Sikap yang baik akan tumbuh dari didikan orang tua yang baik juga. Moral anak yang tertanam sejak dini akan menjadi pengaruh ketika menginjak jenjang ang lebih tinggi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun