Mohon tunggu...
Sheila Dwianisatul
Sheila Dwianisatul Mohon Tunggu... Seniman - Sheila Dwi anisatul

Bismillahirrahmanirrahim

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar di Rumah Orangtua yang Susah

26 Maret 2020   19:28 Diperbarui: 26 Maret 2020   19:32 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Belajar dirumah bikin orang tua yang susah??

Bisa dibilang susah dan bisa dibilang tidak susah juga. Yang susah seperti orangtua yang pekerja keras dan tidak susah jika orangtua memiliki asisten rumah tangga yang membantu pekerjaan rumah dan anak ada yang mengurusi, mengawasi. 

Ada benarnya juga anak belajar dirumah bikin rusuh semuanya. Orangtua lebih menyukai jika anak beraktivitas banyak dimanapun disekolah juga. Disekolah anak bisa bertemu dengan teman-teman,bermain,belajar,berkelompok,menunjukan bakat dalam dirinya, sedangkan dirumah anak justru malas-malasan, bangun tidur hingga mau tidur yang dipegang hp, menghabiskan uang orangtua, marah-marah karena bosan dirumah itu yang membuat orangtua kesal. 

Mendekati akhir bulan Maret sedang digemparkan oleh penyakit atau virus yang mematikan, tingkat kematiannya yang tinggi dan itu sangat mudah sekali untuk ditularkan. Yang berasal dari China disana sudah banyak menelan korban jiwa hingga berhasil sampai di Indonesia saat ini. Indonesia tentunya luas kita tidak bisa melacak orang yang membawa virus ini datang ke Indonesia hingga akhirnya virus ini meluas dan memakan korban. Jalan satu"nya pemerintah yaitu meliburkan sekolah, universitas, kantoran,bank, dan serta dihimbau untuk tidak keluar rumah, keluar rumah pun jika ada urusan yang sangat penting atau urgent. 

Anak sekolah pasti senang dengan adanya berita belajar dirumah tetapi tetap ada tugas. Anak-anak pasti merasakannya belajar dirumah dan tetap ada tugas, ada enaknya dan ada tidak enaknya. Enaknya sistem belajar online dirumah bisa melihat buku dan google,  tidak tergesa ke sekolah pagi-pagi, hemat pakai seragam,bisa tidur siang, hemat uang jajan. Sedangkan tidak enaknya banyak tugas yang deadline,bosan dengan lingkungan rumah, sering bertengkar dengan saudara, dan dimarahi orang tua kalau malas.

Pembelajaran online yang absen dengan aplikasi zoom, dan memakai seragam membuat anak malas atasan seragam dan bawahan selimut bertanda bangun tidur. Dan saat mengerjakan tugas tidak membaca buku melainkan tanya dengan orang tua dan google yang menjadi jawabannya. Sangat berdampak buruk sekali jika pembelajaran online dirumah anak sangat bebas tidak mudah diatur dan akan selalu meremehkan hal-hal sepele yang berakibat besar. Semua diliburkan untuk berdiam dirumah menjauhi virus, menjaga diri, dan berdoa,ikhtiar agar semua keluarga dilindungi oleh virus Corona. 

Tetapi anak muda zaman sekarang yang harusnya berdiam diri melindungi diri justru keluar rumah berkumpul dengan teman-teman, ke mall untuk hangout, dan berlibur. Ini yang menjadi orang tua susah dengan sikap anak yang terus meremhkan kata orang tua dan perintah negara. Kalau sudah terkena virus satu keluarga pun juga akan susah dan tertular virus itu. 

Maka dari itu kita bisa belajar dirumah dengan lebih baik dan menjaga kesehatan dan sayangi keluarga menjaga olahraga kita agar tidak mudah terkena virus  karena kita adalah penerus bangsa ini. Selagi kita masih bisa dikasih kumpul dengan keluarga dan bisa belajar online dirumah kita jaga kesehatan bersama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun