Mohon tunggu...
sheila cecilia
sheila cecilia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pembelaan Hak Manusia untuk Mengidolakan Seorang Kpopers

15 Oktober 2018   08:44 Diperbarui: 15 Oktober 2018   11:32 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                                                                   

                                                                       Link Video:https://www.youtube.com/watch?v=6-j8mdunsfs 

Masalah yang ada di video yang ada adalah bahwa secara tidak langsung 2 orang yang berada di konten youtube tersebut menjelek-jelekan 99% Kpopers secara tidak langsung dan hanya membela 1% dari kaum tersebut. 

Mereka tidak mengetahui apa yang sedang mereka lakukan, para kaum ini memiliki hak yang sama sebagai manusia untuk menyukai sesuatu, tanpa harus dilarang ataupun di hakimi.

Tidak hanya menghakimi kaum Kpopers mereka juga memprovokasi kaum ini untuk menyerang mereka, mereka menggunakan kata kata seperti sampah, alay, dan mereka hanya berada di dalam khayalan.

 Dalam video ini dipandu oleh 2 orang yang bernama Tretan Muslim dan Cok Pardede merekalah yang memprovokasi para kpopers bahkan mereka sengaja mengatakan hal-hal yang buruk guna menambahkan viewers dari video tersebut.Video apa sy tdk paham, kalau ada videonya maka artikel ini jadi cukup baik.

Hal ini dapat masuk ke dalam jenis ancaman secara tidak langsung yaitu konflik komunal karena adanya konflik antarkelompok yaitu antara fandom Kpopers dengan kelompok Majelis Lucu Indonesia hal ini merupakan ancaman karena jika hal ini diperbesar maka akan mengganggu persatuan dalam masyarakat yang ada di Indonesia bahkan bisa sampai masuk ke bidang hukum dimana dua kelompok yang memiliki paham yang sedikit berbeda tersebut dapat saling menuntut dan tentunya dapat memecahkan hubungan masyarakat antara pecinta Kpopers dengan masyarakat biasa.

Selain ancaman militer juga terdapat ancaman non militer yaitu teknologi informasi karena dalam apa yang dibicarakan oleh 2 orang yang menjadi host dari video itu seakan-akan membuat informasi yang menyatakan bahwa para Kpopers itu hanyalah orang yang terobsesi dengan seseorang yang melakukan operasi plastik padahal tidak semua Kpopers seperti itu, banyak dari kpopers tersebut terkadang hanya menikmati musik yang dibuat oleh orang-orang Korea tersebut dan juga gerakan dan tarian yang dibuat dan di tari kan oleh orang-orang Korea tersebut.

Secara logika kita tidak boleh menilai orang dari apa yang kita lihat di luar saja, dalamnya lah yang lebih penting. Bagaimana mereka mencintai penggemar mereka, bagaimana mereka berkarya lewat musik, bagaimana mereka berusaha untuk mencapai dimana mereka berada sekarang. Semua itu perlu kerja keras, dedikasi, usaha yang tidak mudah dan tidak semua orang bisa melewati itu. 

Semua itu perlu kita perhatikan, bagaimana dan selama apa mereka berlatih hanya untuk bisa tampil dengan baik, tidak mengecewakan. Karena itu tidak sepatutnya orang menghakimi sesuatu yang hanya 'katanya' bukan sesuatu yang bisa dipastikan.

Lagu-lagu Kpop,mereka memiliki makna tersendiri bagi penggemar mereka, apapun yang penggemar mereka lakukan itu hak mereka, jika mereka ingin membayangkan bersama mereka, menikmati musik mereka dan menyukai segala hal tentang mereka. Itulah hak mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun