Mohon tunggu...
shefira azzahrah
shefira azzahrah Mohon Tunggu... Lainnya - Start with Bismillah

Saat semua terasa sulit, maka lihatlah orang tuamu yang selalu menemukan jalan untuk KESUKSESANMU

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kelekatan (Attachment) pada Anak

6 Oktober 2021   09:36 Diperbarui: 6 Oktober 2021   09:49 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anak dan orang tua pastinya mempunyai hubungan yang sangat erat, dimana hubungan tersebut juga akan berpengaruh besar untuk pribadi si anak terhadap lingkungan sekitar. Hubungan yang baik tersebut biasanya disebut kelekatan atau attachment. Attachment ini pastinya sudah dilakukan sejak anak baru lahir dan bisa jadi saat berada dalam kandungan sampai dengan akhir masa anak anak.
Jika dijabarkan, definisi attechment menurut para ahli diantara lain yaitu Kelekatan adalah ikatan emosional yang timbal balik antara anak dan pengasuh, dan sama sama dari mereka berkontribusi pada ikatan hubungan tersebut (Papalia Feldman, 2014). Sedangkan definisi kelekatan atau attachment menurut Santrok (2011) adalah ikatan sebuah emosional yang erat diantara 2 orang.


Adapun bentuk bentuk tingkah laku lekat. Secara umum, terdapat pengelompokan tingkah laku lekat yaitu sebagai berikut :


a. Signaling Behavior
Bentuk tingkah laku yang temasuk singnaling behavior seperti, menangis, tersenyum, tanda acungkan tangan, dan mencoba untuk menarik perhatian


b. Approaching behavior
Biasanya tingkah laku ini seperti mendekat dan mengikuti, clinging atau garakan memeluk ibunya, dan menghisap.


Nah, biasanya seorang anak perempuan cenderung lebih dekat dengan ayahnya, kenapa ya? Atau bisa jadi sebaliknya. Ada juga anak yang lebih dekat dengan pengasuhnya karena mungkin anak lebih sering berinteraksi dengan pengasuhnya. Maka dari itu, terdapat 2 macam figur disini yaitu figur lekat utama dan figur lekat pengganti.

Menurut Bowlby (dalam Durkin 1995) seseorang yang siap memberikan responan saat anak menangis tapi tidak memberikan tindakan fisik atau perawatan fisik cenderung lebih dipilih sebagai figur lekat yang kedua yaitu figur lekat pengganti. Adapun kondisi yang bisa menyebabkan kelekatan anak kepada seseorang yaitu sebagai berikut :


+ Pengasuhan Anak
Pastinya orang yang lebih sering berhubungan dengan anak tersebut dengan bertujuan untuk mendidik dan membesarkan anak. Termasuk siapa dan bagaimana orang tersebut merawat si anak.


+ Komposisi Keluarga
Menurut Bowlby (dalam Adiyanti 1985) perkembangan terhadap figur sebagian orang adalah hasil dari proses yang bekerja dalam diri si anak, yaitu :
* Anak mempunyai kecenderungan untuk melakukan orientasi.
* Kegiatan bermain atau belajar tentang atribut persepsual dari sesorang yang memberikan respon yang baik kepadanya
* Anak lebih suka kepada seseorang yang sudah dikenalnya dan telah dibedakan dari orang lain.


Anak menjadi dekat dengan ibu atau pengasuhnya tentunya terdapat banyak kenyamanan disitu. Kerena kenyamanan disini bertujuan untuk kepercayaan. Bowlby memaparkan bahwa kelekatan ini tidak semata mata muncul dengan tiba-tiba, namun yada beberapa fase disini :
* Fase 1 (Indiscriminate Sociability)
Yaitu dari lahir hingga anak berusia 2 bulan. Dari sini anak akan secara insting langsung mengarah attachment kepada orang yang sehati dengannya.
* Fase 2 (Discriminate Sociability)
Anak usia 2 bulan hingga 7 bulan. Disini akan mulai terlihat, kelekatan nya terpusat menjadi satu karakter.
* Fase 3 (Spesific attachment)
Usia 7 bulan hingga 2 tahun. Kelekatan yang berfokus pada perkembangan, dimana anak akan lebih aktif berkomunikasi dengan orang tua atau pengasuh mereka
* Fase 4 (Partnership)
Usia 2 tahun hingga seterusnya. Pelan pelan anak akan tau dan sadar akan perasaan dan perbedaan orang lain.


Berikutnya, saya akan memberikan sedikit pengetahuan tentang variasi atau kualitas dari kelekatan. Ini adalah salah satu eksperimen dari Ainsworht, Blehar, Water dan Wall (dalam Fraley dan Spieker). Adapun kombinasi dari 3 aspek yaitu yang pertama, anak dimasukkan dalam ruangan yang dirancang dengan lingkungan fisik yang tidak familier, kedua  anak berpisah dengan sorang pengasuhnya, yang terakhir anak akan dihadirkan dengan orang asing. Dari ekperimen tersebut diperoleh 3 respon yaitu, Insecurely Attached Avoidant infant (Type A ), Securely Attached Infant(Type B), Insecurely Attached Resinstant Infant (Type C), dan Disorganized/ Disoriented Attached (Type D)


Lanjut, di sisi lain tentunya ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi perkembangan anak, bisa jadi faktor dari dalam dirinya sendiri, bisa juga faktor dari luar diri anak dan interaksi keduanya. Untuk faktor yang dari luar yaitu faktor si ibu atau keaadaan lingkungan sekitar. Peran seorang ibu disini sangat penting tentunya, karena seorang ibu memegang peranan dari awal si anak lahir. Anak mendapatkan respon atau kesan yang baik untuk pertama kalinya mengenai dunia ya melalui pengasuhan seorang ibu yang tepat dan positif. Jika seorang ibu merawatnya dengan pengasuhan atau parenting yang sesuai, tentunya anak juga akan tumbuh berkembang sesuai dengan pengasuhan yang baik tadi. Hal tersebut juga pasti, anak akan mudah untuk mengekspresika dirinya untuk bereksplorasi dengan lingkung secara optimal.
Anak bisa percaya jika apa yang ia peroleh atau kebutuhannya terpenuhi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun