Mohon tunggu...
Sharon Aprilia
Sharon Aprilia Mohon Tunggu... Penulis - Tempat Menulis

Salam damai

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengevaluasi "Body Buffing" Milik INSIDER

26 Februari 2019   06:45 Diperbarui: 26 Februari 2019   21:04 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://www.thisisinsider.com/

YouTube tampaknya menjadi pilihan pertama bagi kita yang ingin mencari atau menikmati konten berupa video. Dikutip dari artikel berjudul 3 Fakta Menarik dari Riset Google tentang Perkembangan YouTube di Indonesia, menyatakan bahwa 92 persen pengguna YouTube di Indonesia menjadikan platform tersebut sebagai tujuan pertama saat mencari konten video. Menurut mereka, hal tersebut disebabkan oleh kemudahan yang diberikan YouTube dalam mengakses video dengan topik yang beragam.

Kita semua mengamini kalau YouTube adalah gudangnya video. Mulai dari konten bertopik hiburan, seperti vlog, makanan, musik, hingga yang bertopik serius, seperti politik, bisnis, IPTEK, tersedia di sana.  Tak melulu soal hiburan, informasi baru pun dapat diperoleh ketika mengakses YouTube. Nilai guna yang diperoleh ketika mengunjungi platform tersebut menjadikan YouTube populer di Indonesia.

Saat ini, banyak channel YouTube yang memproduksi konten informatif bagi khalayak, salah satunya adalah INSIDER.

INSIDER merupakan sebuah portal berita online yang dimiliki oleh perusahaan media digital asal Amerika bernama Insider Inc. Tak hanya memanfaatkan situs resmi, INSIDER juga merambah media sosial, seperti Facebook, Instagram, Twitter, Snapchat dan YouTube untuk menyajikan konten yang diproduksinya. YouTube sendiri menjadi ruang bagi INSIDER untuk membagikan konten dalam bentuk video.

Sesuai dengan mottonya yang berbunyi, "Our mission is to inform and inspire", INSIDER kerap membuat khalayak melongo dengan video yang dirilisnya. Video tersebut menampilkan hal-hal menarik, seperti makanan atau restoran unik, bagaimana proses produksi lampu natal, atau teknologi yang mungkin tak pernah kita kira ada sebelumnya.

INSIDER memiliki banyak video dalam channel YouTube miliknya. Hingga saat ini, terhitung sudah ada 6500 video yang dirilisnya (jumlah ini masih di luar video yang dirilis oleh 'anak-anak' INSIDER) dan setiap video yang ada setidaknya disaksikan ribuan kali. Ohya, jangan pula lupakan 3,7 juta orang yang sudah berlangganan channel ini. 

Hal ini mendorong penulis untuk mengevaluasi video milik INSIDER. Apakah video tersebut sudah masuk ke dalam kriteria video yang baik?

Penulis akan mengevaluasi video milik 'anak' dari INSIDER, yaitu BEAUTY INSIDER, menggunakan kriteria video yang telah disusun oleh University of Vermont. Terdapat dua kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi baik-buruknya sebuah video, yaitu berdasarkan desain dan pesan/konten.

Evaluasi Video Body Buffer

Pada tanggal 29 Maret 2018, BEAUTY INSIDER merilis sebuah video berjudul We Tried to Buff Away Our Cellulite di channel YouTube milik mereka. Video ini menampilkan sebuah teknologi di bidang kecantikan bernama Body Buffer. Teknologi ini digunakan untuk menghilangkan selulit yang berada di tubuh manusia. Teknologi ini menarik perhatian awak INSIDER untuk mencobanya. Video tersebut sudah ditonton sebanyak 13.783 kali.

Pertama, video di atas  akan  dievaluasi berdasarkan aspek desainnya:

  • Style and Organization: video We Tried to Buff Away Our Cellulite memiliki alur cerita yang sangat baik. Hal yang menarik adalah mereka menampilkan cuplikan proses body buffing di detik awal, sehingga memberikan gambaran pada khalayak tentang seperti apa perawatan tersebut. Berikutnya, video dilanjutkan dari awal kedatangan Nico (awak INSIDER)  ke klinik estetika hingga akhir dari proses perawatan body buffing. Transisinya tampak smooth dan tidak menggunakan efek yang berlebihan.
  • Creativity: video ini tidak hanya menggunakan satu angle saja. Ketika menyaksikannya kita dapat melihat kalau kamera menyorot objek dan subjek dengan jarak yang berbeda. Sebagai contoh, kamera melakukan close up shots saat proses body buffing berlangsung. Hal ini ditujukan untuk menangkap detail dari kinerja teknologi tersebut. Sementara distance shots dilakukan ketika Nico masuk ke dalam klinik estetika (detik ke-00:17).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun