Multimedia dan online, banyak masyarakat yang menganggap kedua kata tersebut mirip. Sama halnya dengan jurnalisme multimedia dan jurnalisme online.
Abad ke- 21 memberikan perkembangan yang sangat pesat bagi masyarakat dunia. Arus dari perkembangan zaman menuntut semua masyarakat untuk ikut didalamnya.Â
Jurnalisme menjadi salah satu hal yang ikut dalam arus perkembangan zaman. Tidak hanya menggunakan koran, majalah, dam media cetak lainnya, namun menggunakan jaringan internet.
Pada bukunya Widodo (2020) menyebutkan bahwa multimedia dapat berarti mengkombinasikan minimal tiga jenis media dalam satu platform.
Kehadiran internet menyebabkan kemunculan kedua jenis jurnalisme ini. Artikel akan membahas hal yang menjadi pembeda dari jurnalistik multimedia dengan jurnalistik online.
Jurnalisme Multimedia
Multimedia harus mempunyai lebih dari tiga komponen. Televisi yang mengkombinasikan video dan audio tidak termasuk dalam multimedia melainkan audiovisual. Tujuan dari multimedia adalah untuk menarik audiens dengan menampilkan cerita yang menarik dan informatif.
Jurnalisme multimedia adalah bentuk jurnalistik yang didalamnya terdapat teks, foto, video, dan infografis. Contoh dari jurnalisme multimedia sangatlah mudah yaitu berita yang ada di kompasiana.com selalu memberikan teks dan minimal ada gambar atau ilustrasi yang mendukung artikelnya.
Video turut menjadi pelengkap dalam jurnalisme multimedia. Kehadiran video dapat memberikan kita visual yang lebih kaya dari artikel yang kita baca.
Â