Mohon tunggu...
Shafirra FirdianaWidyagustya
Shafirra FirdianaWidyagustya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Pertama kali mencoba hal ini kalau ada kritik dan saran dipersilahka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Revolusioner Bung Karno

23 Januari 2021   08:35 Diperbarui: 23 Januari 2021   08:39 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bung Karno yang  sedari muda terjun dalam dunia politik banyak melakukan revolusi yang mengakibatkan ia harus mengalami beberapa kali pengasingan dan masuk penjara. Hampir saja Bung Karno terlupakan karena keberadaannya tidak terdeteksi lagi sehingga sulitnya komunikasi antar Soekarno. Namun, semangat Bung Karno yang begitu besar maka semua dapat terselesaikan dengan baik.

Penjajahan Jepang yang menginginkan Indonesia berada di tangannya menggaet tokoh-tokoh Indonesia untuk menarik hati masyarakat Indonesia. Tetapi atas kegigihan Bung Karno mewujudkan kemerdekaan Indonesia, maka pada tanggal 17 Agustus 1945 Bung Karno mengumumkan secara resmi bahwa Indonesia merdeka. Pada kemimpinan Soekarno, Indonesia mengalami beberapa gejolak yang sangat penting untuk ketahanan dan keutuhan negara. Bung Karno yang tidak dipilih secara resmi mengakibatkan perubahan parlemen. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berubah menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS) yang hanya bertahan selama 8 bulan kemudian kembali ke bentuk awal. Perubahan parlemen banyak menimbulkan gejolak yang menginginkan lengsernya kedudukan Presiden Seumur Hidup Bung Karno.

Pada bab dua berisi wasiat-wasiat beliau sebelum meninggal. Wasiat pertama yang dijelaskan pada bab dua ini adalah wasiat Bung Karno kepada seseorang yang bernama Tan Malaka. Penulis sudah menjelaskan secara rinci siapa itu Tan Malaka dan bagaimana bisa Bung Karno mengenalkan. Bung Karno yang menginginkan Tan Malaka menggantikan posisinya sebagai presiden. Tetapi, hal tersebut menimbulkan permasalahan karena Bung Karno memutuskan keputusan yang sangat besar dan beresiko itu sendiri tanpa adanya diskusi dengan Bung Hatta. Wasiat tersebut tidak terlaksana dikarenakan Tan Malaka wafat tanpa diketahui penyebabnya. Wasiat kedua yang ada dalam bab ini adalah mengenai wasiat harta amanah Bung Karno. Bung Karno dikenal sebagai presiden termiskin di dunia sampai saat ini. Namun, ada wasiat yang bertanda tangan Bung Karno yang berisi mengenai "Harta Amanah".

Usaha  Bung Karno untuk menyejahterakan rakyat Republik Indonesia bukan hanya bualan semata. Pada bab ini juga dijelaskan secara rinci perjuangan Bung Karno dalam mewujudkannya. Pandangan dan pemikiran Soekarno terhadap bangsanya sendiri merupakan hal yang sangat membedakan Soekarno dengan lainnya. Pemikiran dan kata-kata yang dilontarkan dari otak beserta mulutnya hanya untuk bangsanya sendiri. Wasiat terakhir yang ada dalam bab ini adalah mengenai wasiat kematian dan pemakaman Bung Karno. Kejadian saat Bung Karno dimakamkan dijelaskan secara rinci oleh penulis berdasarkan yang disampaikan oleh Bambang Widjanarko yang dulunya merupakan ajudan pribadi Bung Karno. Wasiat Bung Karno yang menginginkan ia dikubur dalam kesederhanaan ditolak oleh Soeharto dikarenakan Bung Karno merupakan pribadi yang sangat menonjol diantara tokoh di zamannya. Wasiat-wasiatnya yang juga diberikan kepada istrinya dijelaskan secara rinci meskipun tidak dicantumkan isinya.

Pada bab terakhir berisi tentang wasiatnya yang terjadi hingga masa kini. Wasiatnya yang mengatakan "Perjuanganku lebih mudah, karena melawan penjajah. Tapi perjuangan kalian akan lebih berat, karena melawan saudara sendiri." sepertinya benar-benar terjadi pada masa sekarang. Perkembangan zaman dan juga peralihan presiden menyisakan banyak masalah. Korupsi merupakan salah satu masalah terbesar saat ini. Sistem yang mempersulit masyarakat kecil dan mempermudah orang-orang kaya.

Orang kaya berkuasa orang miskin hanyalah penumpang yang diwajibkan membayar di dalam kendaraan ini. Melawan bangsa sendiri itulah hal yang paling berat daripada melawan penjajah. Korupsi sudah merajalela sampai ke tingkat istana. Nepotisme ada hanya untuk merugikan dan menyengsarakan rakyat Indonesia. Budaya asing masuk begitu mudahnya dan Pancasila sepertinya sudah menghilang di pikiran masyarakat Indonesia. Mengenai keuangan Indonesia dibilang cukup parah. Investasi asing banyak yang ada di Indonesia sehingga uang kita larinya ke luar negeri. Sebenarnya kalau para petinggi mau mempertimbangkan kita bisa memperkaya dan membesarkan negara kita alih-alih membesarkan negara lain. Menghujat dan menghina menjadi hal lumrah saat ini. Kesenjangan sosial semakin parah. Di dalam bab ini tidak hanya menjelaskan mengenai ketimpangan sosial saja tetapi juga peran aktif Indonesia. Singkat saja, disini dijelaskan mengenai peran Indonesia dalam perdamaian dunia secara rinci.

Disimpulkan di dalam buku ini, bahwa Bung Karno tidak pernah rela bangsanya disebut Bangsa Tempe. Tidak rela jika rakyatnya diperlakukan bagai bungkil kedelai yang diinjak-injak sebelum dijadikan tempe baru setelahnya dimamah-papah. Buku ini sungguh banyak manfaatnya. Selain untuk mengingat sejarah perjuangan Bung Karno dalam memerdekakan Indonesia tetapi juga tersirat mengenai keadaan Indonesia terkini.

Perkataan Bung Karno mengenai melawan bangsa sendiri lebih sulit semakin nyata. Sistem demokrasi yang memiliki arti dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat masih absurb pengaplikasiannya. Apakah hanya untuk rakyat yang mapan dan kaya raya atau untuk semua rakyat yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, saya mewakili generasi muda berharap kedepannya Indonesia berkembang semakin jauh lebih baik, baik pemimpinnya dan para petingginya yang mau memperjuangkan Indonesia untuk bisa bersaing dengan negara lain tanpa tergiur harta sedikit pun.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Profil penulis 

Nama : Shafirra Firdiana Widyagustya

Asal : Panggul, Trenggalek

Pendidikan : Universitas Muhammadiyah Malang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun