Mohon tunggu...
Shafa Kayla Dzikrilia
Shafa Kayla Dzikrilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Darussalam Gontor

Mahasiswi Program Studi Hubungan Internasional Universitas Darussalam Gontor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tinjauan Sejarah Diplomasi bersih

17 September 2022   13:25 Diperbarui: 17 September 2022   16:52 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebenarnya, kata diplomasi sendiri memang tidak dikenal dalam islam. Diplomasi merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu Diploma yang memiliki arti kertas atau melipat. Istilah yang digunakan Islam sendiri adalah Sifarah atau yang biasa disebut dengan kedutaan. Kata ini telah dikenal oleh penduduk Makkah sebelum datangnya Islam. Tugas ini dilaksanakan oleh Bani Adi. Sebelum datangnya Islam, Bani Adi ditugaskan untuk urusan hubungan antar suku ataupun raja. Bani Adi juga diberi tugas untuk menyelesaikan persengketaan antar suku di kota Makkah.

Seiring berjalanya waktu, Diplomasi kemudian menjadi istilah dalam bahasa Arab yaitu, Ad diplomasiyyah. Pada masa Rasulullah SAW, istilah yang digunakan untuk menyebut Diplomasi adalah As sifarah, Ar rasul dan juga Al barid, yang berarti; utusan, duta, ataupun diplomat dan diplomasi. Dalam berdiplomasi, Rasulullah SAW mengutus utusanya kepada suku, golongan, serta pengiriman surat untuk menyebarkan ajaran Islam. Sifarah merupakan jabatan yang penting, untuk mendapat perhatian negara.

Surat- Surat perjanjian yang berisikan perjanjian Rasul dengan Yahudi dan Nasrani, perdamaian suku, jaminan keamanan, Dak'wah kepada para suku dan raja dan para pemimpin pemimpin yang lainya membuat kita dapat mengambil gambaran bahwa Sifarah ataupun Diplomasi pada zaman Rasulullah merupakan sebuah aktivitas Diplomasi yang sangat menakjubkan dan menginspirasi. Surat-surat yang dikirimkan Rasulullah memuat kalimat- kalimat yang memiliki tatanan bahasa yang tinggi, serta mempunyai sifat yang jelas, isi yang pada, lugas penuh kejujuran dan wibawa serta jauh dari segala bentuk tipu muslihat.

Diplomasi Islam atau yang sekarang disebut dengan diplomasi bersih telah dilakukan dan diterabkan dari zaman para Nabi, terutama Rasulullah SAW. Rasulullah SAW sebagai pemimpin pemerintahan dikala itu telah menunjukan aktivitas diplomasi yang penuh dengan keteladanan.

Keyword : Diplomasi Bersih, Diplomasi Islam, Rasulullah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun