Mohon tunggu...
Shafa alistiqomah
Shafa alistiqomah Mohon Tunggu... Jurnalis - only news student

jika ingin diharagai orang maka hargai dulu orang lain, dan bertahan dengan proses

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ilmu, Filsafat, dan Agama

17 Februari 2020   13:02 Diperbarui: 17 Februari 2020   13:03 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Setiap mahasiswa, kandidat sarjana, sarjana dan cendekiawan seharusnya  terikat jiwa pada kebenaran. Teerdapat tiga insdtitur kebenaran : 1.ilmu, 2. Filsafat dan 3.agama. filsafat dan agama secara tepat teramat penting bago mereka untuk ketenteraman jiwa mereka dan untuk kemantapan mereka bergerak ke depan mengahadapi pelbagai gejolak hidup pergolakan dunia.

Materi utama yang penting dalam pendidikan agama di perguruan tinggi, alternatif yang baik ditempuh reLasi dan relevasi antara ilmu, filsafat dan agama. Dalam perkuliahan tinggi yang berbasis islam,  biasanya mengawali kuliah-kulianya itu dwngan serangkaian pembahasan mngenai nisbah tentang islam itu sendiri. Karena berbagai pertimbangan penulis buku ilmu filsafat dan agam mencoba menulis materi kuliah pendahuluannnya itu dengan cara yang lebih terurai dalam buku.  Maka bulan juni-agustus 1974  tercetaklah tersusunlaj sudah buku ilmu,filsafat dan agama.

Buku ini terbagi atas lima bagian, bagian pertama, yang terdiri atas empat bab, yang merupakan pendahuluan. Bagian yang kedua, bagian ketiga, bagian keempat yang masing-masibg terdiri atas satu bab, yang merupakan isi. Bagian kelima, yang terdiri atas empat bab, merupakan tambahan. Dan bagian yang keenam, yang terdiri dari atas satu bab dan merupakan bab terakhir, merupakan kesimpulan. Berbicara mengenai ilmu,filsafat dan agama,, maka pembahasan tentang agama secara agak luas tidak dapat dihindarkan.

Pada bab satu  menjelaskan perbedaan asasi antara manusia dengan hewan.  Terdapat pertanyaan ini yang diajukan para pemikir daRi zaman ke zaman berbagai jawaban. Disini banyak pendapat menurut para ahli diantarnya pendapat ibnu khaldun, ahli filsafat sejarah, bahwasanya membedakan manusia dari lain-lai hewan dengan kesanggupan berpikir, sumber dari segala kesempurnaan, dan puncak daei segala kemuliaan dan ketinggian di atas lain-lain makhluk. 

Karena itu kesadaran dalam diri tentang yang terjadi di luar dirinya, hanyalah ada ada hewan saja, tidak terdapat pada lain-lain barang(makhluk). Sebab hewan menyadari akan apa yang ada di luar dirinya dengan perantaraan panca-indra( pendengaran, penglihatan,pembauan, perasaan lidah dan penyentuhan) yang diberikan oleh allah swt. Kepadanya.  Sekarang manusia memahami ini dengan kekuatan memahami apa yang ada di luar dirinya dengan perantaraan pikirannya yang ada dibalik panca-indra.

Memasuki bab II yakni membahas tentang manusia makhluk pencari kebenaran. Disini juga terdapat banyak pendapat para ahli. Pada intinya dalam bab ini membahas manusia adalah hewan yang berpikir. Berpikir adalah bertanya. Bertanya adalab mencari jawaban. Mencari jawaban adalah mencari kebenaran. Mencari jawaban  tentang Tuhan, alam dan manusia. Jadi pada akhirnya manusia adalah makhluk pencari kebenaran.

Memasuki bab III, ini membahas tentang teori  tentang kebenaran. Sekilas dari pembahasan ini bahwa kebenaran, menurut teori ini ialaj kesesuaian antara suatu pernyataan dengan pernyataan lainnya yang sudah lebih dahulu kita ketahui, terima dan akui sebagai benar. Teori ini juga dinamakan justifikasi, suatu putusan di anggap benae apabila mendapat penyaksian justifikasi , pembenaran oleh putusan-putusan lainnya yang terdahulu yang sudah diketahui, diterima dan diakui benarnya.  Memasuki bab IV ini membahas tentang masalah manusia. Dan masih banyak bab-bab lainnya. Buku ini ada 12 bab. Dan dibagi beberapa bahian yang sudah dijelaskan sekilas di atas.

Mustahil terdapat pertentangan antara agama islam pada satu pihak dengan ilmj pengetahuan(dan filsafat) yang benar. Sebab ilmu dan filsafat yang benar tiada lain ialah usaha manusia dengan kekuatan akal-budinya yang relatif  berhasil dalam memahami kenyataan alam, susunan alam, pembagian alam, bagian-bagian alam dan hukum yang berlaku. Al quran (ayat qur-aniyah) tidak lain adalah pembukuan segenap alam semesta(ayat kauniyah) dalam satu al-kitab.

Penafsiran yang satu terhadap yang lainNya tidak akan pernah kontradiksi, karena keduanya berasal daei allah swt. Perbedaan dan bukan pertentangan perumusan anatara agama(al quran) )ada satu pihak dan ilmu(dan filsafat) yang benar pada pihak launnya adalah mungkin saja. Perbedaan formulasi antara ilmu yang satu dengan ilmu yang lainnya tentang suatu masalah tertentu adalah lazim dalam dunia ilmu pengetahuan. Bahkan foemulasi antara dua antropolohi. Agama(al quran) lebih banyak dapat dihayati, oleh karena itu lebih banyak berbicara kepada manusia yang berilmu pengetahuan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun