Mohon tunggu...
Shafa Ardhia
Shafa Ardhia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Sejarah tentang Hari Santri dan Bagaimana Menjadi Santri

21 Oktober 2021   11:35 Diperbarui: 21 Oktober 2021   13:38 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hari santri selalu diperingati setiap tanggal 22 Oktober,semua santri di Indonesia selalu menanti tanggal 22 Oktober untuk memperingati “Hari Santri Nasional”. Memperingati Hari Santri Nasional yaitu dengan cara melakukan upacara santri dan mengadakan lomba-lomba yang berkaitan dengan santri. Awal munculnya Hari Santri yaitu dari Hasyim Asy`ari yang pada zaman itu beliau menjabat sebagai Rais Akbar PBNU, peran ini terlihat pada awalnya tanggal 21 dan 2 Oktober 1945. Dan Hari santri mempunyai suatu peristiwa bersejarah yaitu pada saat salah satu pahlawan kita yaitu bapak KH. Hasyim Asy`ari membacakan suatu pergerakan Resolusi Jihad kepada para santri dan masyarakat juga.

Seruan Resolusi Jihad itu merupakan upaya bagi para santri agar slalu mengingat tentang perjuangan para kyai,tetapi efek dari seruan Resolusi Jihad ini mempunyai dampak yaitu melawan pertempuran penjajah dari beberapa tempat di Indonesia. Salah satunya yaitu pertempuran yang terjadi di Surabaya yaitu 10 November 1946,pertempuran ini terjadi selama 3 minggu lamanya. Pertempuran tersebut di pimpin oleh Brigadir Jenderal Aubertin Walter Sothern Mallaby, tetapi beliau tewas dalam pertempuran tersebut. Seruan ini juga berisikan perintah kepada semua umat islam untuk berperang (jihad) melawan tentara sekutu yang ingin menjajah wilayah Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan,sekutu yang dimaksudkan adalah Inggris dan Belanda.

Hari santri tidak hanya merujuk pada komunitas tertentu tetapi merujuk pada santri yang memiliki jiwa berdarah merah putih dan tarikan nafas yang membacakan kalimat La ilaha illa Allah. Dan penetapan Hari Santri juga ditujukan untuk meneladankan semangat jihad kepada para santri tentang Indonesia yang disebutkan oleh para ulama. Hari Santri sendiri juga sebenarnya mempunyai logo dan filosofi tersendiri.

Berikut merupakan beberapa filosofi terkait tentang logo Hari Santri ada 2 macam menurut versi Kemenag dan PBNU dan versi NU, menurut versi Kemenag terlebih dahulu yaitu yang pertama logo Hari Santri menggambarkan posisi sholat yang artinya bahwa kaum santri senantiasa berserah diri kepada Allah. Yang kedua posisi sujud artinya berikhtiar dan ketulusan kepada Allah, yang ketiga lambang ke dua orang yang saling menangkupkan tangan atau berjabat tangan artinya menunjukkan kebersamaan dalam berkolaborasi baik secara suka maupun duka, yang ke empat menunjukkan simbol yang memberi semangat artinya yaitu memberi keyakinan semangat dan kerja keras agar sesuatu yang di inginkan akan tercapai, dan yang terakhir yang ke lima yaitu menunjukkan simbol seseorang yang sedang berbagi atau orang yang suka berbagi kepada semua orang. Menurut versi NU logo Hari Santri yaitu seperti tetesan air yang artinya air jernih yang menjadi sumber kehidupan sekaligus selalu membawa kesejukan dan kesegaran.

Santri juga membuat sejarah dan perjuangan dalam NKRI sendiri yaitu membuat pemerintah sampai mengeluarkan keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015 yang ditujukan untuk para santri di Indonesia. Pada tanggal 21 dan 22 Oktober 1946 sendiri para pendiri NU membuat pertemuan yang bertujuan untuk menyatakan sikap dan keaktifan para santri.

Presiden jokowi merupakan orang yang pertama kali menggagas hari santri pada tanggal 22 Oktober 2015 tahun lalu dengan mengusung tema “Santri Siaga Jiwa dan Raga”. Tema ini sendiri mempunyai bentuk akan sikap santri yang selalu siap untuk menyerahkan jiwa dan raga nya unutk membela tanah air,mempertahankan persatuan Indonesia dan bisa mewujudkan perdamaian.

Menurut pengalaman saya yang sudah menjadi santri selama 6 tahun mulai dari SMP sampai lulus SMA memang tidak mudah seperti yang kita bayangkan karena menjadi santri yang harus hidup di pondok pesantren dan jauh dari kedua orang tua. Menjadi santri juga membimbingkan kita agar kita bisa jauh lebih mandiri lagi dan melakukan hal-hal secara mandiri. Dan di pesantren kita juga bisa mempunyai banyak teman dari berbagai provinsi maupun pulau,karena tidak semua santri hanya berasal dari provinsi tersebut.

Menjadi santri sangat lah menyenangkan karena menjadi santri bisa memiliki banyak teman dan bisa mengenal sifat teman kita dari dekat,karena bedanya menjadi santri atau tidak itu di pertemanannya karena klu kita menjadi santri kita bisa lebih akrab bersosialisasi dan lebih akrab dengan teman-teman kita,karena kalau di pesantren kita melakukannya dengan bersama-sama tidak individu seperti contohnya membersihkan kamar dengan cara membagi tugas,menonton film bersama-sama di aula dan ada banyak lagi. 

Di pondok pesantren juga membuat kita untuk bersabar lagi seperti contohnya pada saat mengambil makan harus antri dengan beratus-ratus orang,mengantri kamar mandi apabila kamar mandi di pesantren tersebut hanya terbatas, di pesantren kita juga di ajari bagaimana menjadi santri yang benar,santri yang aktif,santri yang gaul mksdnya santri gaul (modern) adalah walaupun kita menjadi santri kita harus tetap mengikuti zaman supaya kita tidak ketinggalan zaman,santri yang unggul dan beramanah,walaupun kita jadi santri kita harus bisa menjadi orang pintar ataupun orang yang bisa memimpin suatu bangsa nanti.

Tetapi menjadi santri tidak semuanya kita hadapi dengan senang ada kalanya kita juga merasakan sedih seperti contohnya tiba-tiba pada saat kita mau ambil makan,makanannya kehabisan, kadang-kadang kita juga terkena takziran walaupun dengan hal sepele,tetapi jangan di permasalahkan tentang kesedihan di pondok karena di pondok kita akan melupakan kesedihan kalau sudah berkumpul dengan teman-teman. Kita di pesantren juga diajarkan bagaimana berorganisasi dengan baik,memimpin organisasi yang benar bagaimana,cara bertanggung jawab apabila kita melakukan kesalahan dll.

Kata pak Kyai saya kita harus menjadi “Santri yang Kuat,Santri yang Hebat, dan Santri yang Unggul”.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun