Mohon tunggu...
Shafa Adzani
Shafa Adzani Mohon Tunggu... Pelajar

Siswa MTsN Padangpanjang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bolos sekolah: Kebiasaan Buruk yang Harus Dihentikan

8 Mei 2025   20:32 Diperbarui: 8 Mei 2025   20:32 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bolos sekolah: kebiasaan Buruk yang Harus Dihentikan.

Remaja merupakan suatu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita dan perjuangan bangsa. Akan tetapi pada kenyataannya masih terdapat remaja berbuat bertolak belakang dengan pernyataan tersebut. Remaja terjebak dengan kondisi lingkungan yang dapat menyebabkan mereka berperilaku menyimpang. Salah satu bentuk perilaku menyimpang tersebut yaitu perilaku membolos.

Cabut sekolah, atau yang sering disebut "bolos," merupakan peristiwa yang sering kali timbul di kalangan pelajar. Banyak siswa memilih untuk meninggalkan kelas tanpa izin dengan beraneka ragam alasan, mulai dari kebosanan, tekanan akademik, hingga pengaruh pergaulan yang buruk. Meski bagi sebagian siswa hal ini terlihat sebagai cara untuk bersenang-senang atau menghindari pelajaran yang sulit, nyatanya cabut memang terlihat menyenangkan namun dapat membawa dampak serius bagi prestasi akademik dan masa depan mereka.

Mengapa mereka memilih untuk cabut? Apakah ini hanya kenakalan remaja atau ada alasan yang lebih kompleks di baliknya? Bagaimana dampaknya bagi individu maupun lingkungan sekolah? Untuk memahaminya lebih dalam, mari kita telusuri penyebab, konsekuensi, serta solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kebiasaan ini.

Penyebab cabut sekolah

1. Penyebab utama bolos sekolah adalah kurangnya motivasi dan minat belajar. Beberapa siswa merasa bahwa materi yang diajarkan tidak menarik atau sulit dipahami, sehingga mereka kehilangan minat untuk hadir.

2. Lingkungan pertemanan yang buruk. Jika seorang siswa memiliki teman yang sering bolos, kemungkinan besar ia akan terpengaruh dan ikut melakukan hal yang sama.

3. Masalah keluarga atau konflik di rumah. kurangnya perhatian dari orang tua, atau masalah ekonomi dapat membuat siswa kehilangan semangat belajar dan lebih memilih untuk tidak datang ke sekolah.

6. Tekanan akademik yang berlebihan. Siswa yang merasa terbebani dengan tugas yang banyak dan ujian yang sulit mungkin lebih memilih untuk menghindari sekolah daripada menghadapi tekanan tersebut. Kadang guru memberi tugas yang banyak sedangkan siswa juga memiliki tugas lain yang harus dikerjakan.

7. Faktor lingkungan sekolah, seperti guru yang kurang interaktif, suasana belajar yang tidak kondusif atau aturan yang terlalu ketat, dapat membuat siswa merasa tidak nyaman berada di sekolah.

Dampak cabut sekolah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun