Mohon tunggu...
SeverinoLH
SeverinoLH Mohon Tunggu... Freelancer - Active Talker

Digital Media Strategy

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Persitegangan Kubu IOS dan Android

15 Oktober 2020   15:12 Diperbarui: 16 Oktober 2020   20:12 2529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap sektor industri seperti memang menciptakan minimal dua kubu konsumen. Di industri musik anak muda misalnya ada kubu k-pop, westerndan lokal. Di industri penikmat kopi ada kubu anak senja, biasa, dan starbucks. Bahkan di dalam satu produksi sendiri ada dua kubu, misalnya di anime naruto ada kubu Sakura dan hubu Hinata yang dibuat sendiri oleh para fans. 

Hal serupa berlaku pada sektor perangkat elektronik smartphone. Secara general ada dua kubu besar yang berbasis pada sistem operasi perangkat smartphone, yakni Android dan IOS. 

Perseteruan antara pengguna Android dan IOS sudah terjadi sejak beberapa tahun silam. Kehadiran dan ekspansi perangkat IOS ke pasar smartphone menggeser Blackberry sebagai smartphone kelas bangsawan. 

Bagi para pengguna Android, para pengguna IOS sama saja seperti para pengguna Blackberry dulu, yang hanya mengejar gengsi tanpa memanfaatkan fitur maksimalnya. Sejarah memang memperlihatkan hal yang demikian, bahwa pengguna Blackberry dulu dan IOS kini sama saja. Kepemilikan hanya untuk adu gengsi sebagai kelas sultan. 

Keyakinan para pengguna Android ini kian menguat manakala melihat kebiasaan para pengguna IOS. Setiap kali iPhone mengeluarkan seri terbarunya maka antusiasme pasar akan sangat tinggi. Padahal dari sisi pengembangan tidak ada fitur baru yang sekiranya berguna atau dimanfaatkan oleh para pembeli seru baru tersebut. Hal ini dirasa tidak sepadan dengan harga jual dari produk seri terbaru iPhone tersebut. 

Sampai saat ini saya sendiri masih sangat betah menggunakan Android sebagai driver harian saya. Saya juga masih menyimpan iPhone 4s yang sudah sangat jadul itu untuk sejumlah keperluan. 

Memilih Android sebagai driver utama saya bukan tanpa alasan kuat. Bagi seorang kreator konten, Android merupakan sistem operasi yang sangat dibutuhkan. Karena pengguna bisa bebas bereksperimen dengan banyak aplikasi keperluan produksi konten. Integrasi langsung dengan layanan google juga adalah faktor penting. Beberapa file bisa dengan mudah diunggah ke penyimpanan online (Google Drive). 

Sejumlah kreator konten juga mempertimbangkan memilih Android dikarenakan mereka bisa mendapatkan aplikasi mod di internet. Sedangkan di IOS harus melewati proses jailbreak dulu untuk bermain dengan pencurangan aplikasi. 

Urusan perekaman multimedia seperti foto, video, dan audio, produk Apple memang tidak diragukan lagi. Bahkan optimasi adalah salah satu daya pikat sistem operasi ini. Karena optimasi sistem operasi, instastory pengguna perangkat IOS tidak akan pecah-pecah seperti di Android. 

Bagi para Youtuber, menggunakan iPhone tentu dapat merekam video yang stabil dan lebih bagus hasilnya. Perekaman audio untuk dubbing juga hasilnya bagus. Namun, karena sistem operasinya tidak ramah untuk mengedit video, maka banyak yang tidak memakai iPhone sebagai driver utama. Adapun perekaman melalui iPhone, namun hasil rekaman ditransfer ke pc, laptop, ataupun perangkat Android. 

Namun, sudah banyak perangkat Android yang mampu menghasilkan rekaman yang hasilnya bahkan bisa dikatakan lebih baik dari iPhone. Karena itu, sebenarnya akan jarang kita lihat para kreator konten yang tidak memiliki smartphone Android, kecuali orang tersebut bukan tipikal mobile editor (edit on smartphone).  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun