Mohon tunggu...
Setyo Ari Cahyono
Setyo Ari Cahyono Mohon Tunggu... Dokter - A man who love Literatures that trapped inside doctor's body.

Penggemar sains dan sastra klasik, pemerhati politik, pemerhati semesta alam, dan penulis curahan hati.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Denial dan Cara Mengubah Masa Lalu

2 Maret 2021   16:05 Diperbarui: 2 Maret 2021   16:38 1439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam ranah fisika, sampai saat belum ada manusia yang bisa memasuki masa lalu. Alih-alih menemukan mesin waktu, manusia terus menulis sejarah masa lalu, yang kadang tidak sesuai dengan kenyataan saat itu, lalu diceritakan berulang bahkan ada yang diajarkan turun-temurun.

Seperti apa yang pernah saya tulis sebelumnya tentang Teori Dunia Tanpa Waktu, teori keblinger dari beberapa ahli. Bahwa masa lalu itu tidak ada, itu ciptakan oleh otak manusia yang berisi kenangan alias memori.

Kalau kita diberi kemampuan untuk mengubah masa lalu, emang apa yang mau kamu ubah untuk memperbaiki kesalahan mu? 

Cara mengubah masa lalu

Ibu muda bernama Bunga, punya kesalahan meninggalkan anaknya sendiri di rumah sedangkan dia berbelanja di depan, si anak asik bermain air di bak mandi hingga tenggelam. Bunga sangat terpukul, suami dan orang tuanya menyalahkan kelalaiannya. 

Segala cara Bunga lakukan untuk menghapus kesedihan nya, melihat rekaman video dan foto anaknya. Sampai terpikir olehnya untuk memutar balik waktu supaya anaknya tidak mati mengenaskan dalam bak mandi.

Tentunya kata-kata memutarbalikkan waktu ini hanya metafora, suatu hal yang tak mungkin terjadi namun bisa dilakukan dengan tindakan yang setara alias bisa menggantikannya (dalam bahasa pelajar = substitusi). 

Bittensaddiction.com
Bittensaddiction.com
Tindakan ini bisa berbentuk hal yang positif atau negatif, yang penting menurut Bunga bisa mengobati rasa bersalahnya dan membuat anaknya "hidup" kembali, meskipun bukan hidup secara nyata seperti bangkit dari kematiannya. 

Teori ini terkesan halu dan tidak masuk akal. Tapi semua yang kita lakukan untuk menolak hal (buruk) yang sudah terjadi, adalah respon jiwa yang normal. Yang dikenal sebagai denial (sikap menyangkal) yang juga dikenal merupakan pertahanan diri terhadap kenyataan yang pahit. 

Sikap penyangkalan ini bisa paling ringan sampai berat, bisa sebentar juga bisa lama bahkan berhari-hari, kadang berbulan-bulan tergantung kejiwaan seseorang. 

Pada kasus Bunga, sikapnya yang bisa kita anggap denial, contohnya menjerit histeris sambil menciumi jenazah anaknya, menolak ikut pemakamannya karena menganggap anaknya masih hidup, dia merasa masih melihat anaknya bermain di dalam rumah. Sering menunggu di depan rumah sambil berkata pada suaminya, ke mana anaknya kok bermain diluar tidak pulang-pulang, atau menciumi baju dan mainan anaknya. Dengan berjalannya waktu sikap denial lama-kelamaan akan pudar, dan dia akan mulai menerima keadaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun