Mohon tunggu...
Setyo Sudirman
Setyo Sudirman Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Aman Keuangan Saat Idul Fitri dan Tahun Ajaran Baru

6 Juni 2018   15:36 Diperbarui: 6 Juni 2018   15:54 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tahun ajaran baru (Sumber Foto: Shutterstock)

Bulan Juni dan Juli 2018 adalah bulan dengan pengeluaran uang yang tidak sedikit. Ada sejumlah momentum penting yang berpotensi menyedot dana yaitu momen Idul Fitri, libur sekolah dan tahun ajaran baru.

Kalau tidak disadari sejak jauh-jauh hari, bagi beberapa orang tua, nominal pengeluaran uang untuk momen-momen ini bisa bikin shock. Bukan rahasia lagi, pemenuhan kebutuhan Idul Fitri tidak sedikit, apalagi ditambah dengan biaya ekstra bagi pendidikan anak, khususnya untuk buah hati yang memasuki sekolah baru atau mau masuk kuliah.

OMG, terbayang kan, jumlah dana yang harus disiapkan untuk konsumsi perayaan Lebaran dan biaya pendidikan ini. Apalagi, biaya pendidikan tuh tiap tahunnya naik tidak tanggung-tanggung. Bukan rahasia lagi, kenaikan tahunan biaya pendidikan itu jauh di atas inflasi.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata kenaikan biaya pendidikan mencapai 10 persen per tahun. Senada dengan BPS, lembaga ZAP Finance bahkan menyatakan biaya pendidikan di negeri ini kisaran peningkatannya bisa mencapai 20 persen per tahun.

Kenaikan biaya pendidikan ini jelas menjadi "beban" tersendiri bagi kebanyakan orang tua. Apalagi, kenaikan pendapatan atau gaji acapkali tidak bisa mengimbangi melonjaknya biaya pendidikan.

Survei Kelly Services Indonesia mencatat rata-rata kenaikan gaji pegawai di Indonesia pada 2016 lalu sebesar 7-10 persen. Kenaikan ini masih jauh di bawah kenaikan biaya pendidikan.

Lalu bagaimana cara mengatasi "ancaman" pengeluaran tahunan seperti ini? Solusinya tentu jauh lebih menyenangkan ketika dana untuk semua macam pengeluaran keuangan sudah disiapkan jauh-jauh hari.

Memang kebutuhan Idul Fitri bisa diatasi dengan uang THR yang diterima dan sejatinya memang diperuntukkan untuk pemenuhan kebutuhan Lebaran. Akan tetapi, biaya liburan dan pendidikan untuk buah hati tentu saja perlu perencanaan jauh hari yang lebih matang.

Karenanya, perlu dipikirkan cara mengembangkan uang yang dimiliki, setidaknya biar berkembang di atas inflasi. Pengembangan uang ini sudah selayaknya menaklukkan inflasi. Oleh karena itu, tabungan dan deposito, tidak menjadi solusi ini. Seperti diketahui, bunga tabungan dan deposito masih di bawah inflasi. Apalagi bunga tabungan bank yang memang benar-benar kecil.

Reksadana adalah pilihan yang tepat untuk pemenuhan kebutuhan jangka pendek seperti biaya liburan keluarga dan kebutuhan jangka panjang seperti biaya pendidikan buah hati ini.

Investasi reksadana pun tergolong mudah karena saat ini sudah bisa dinikmati secara online. Tak hanya itu saja, setelah membeli reksadana, kita tinggal menunggu hasil kinerja manajer investasi yang mengelola reksadana.ahan ini juga disokong dengan keterjangkauannya dimana modal yang dibutuhkan relatif kecil. Hanya dengan modal Rp. 100.000 saja kita sudah bisa memulai investasi reksadana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun