Mohon tunggu...
Seto Wicaksono
Seto Wicaksono Mohon Tunggu... Human Resources - Recruiter

Menulis, katarsis. | Bisa disapa melalui akun Twitter dan Instagram @setowicaksono.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Nostalgia Kuis Dangdut yang Dibawakan Secara Jenaka oleh Jaja Miharja

3 Juli 2020   15:00 Diperbarui: 3 Juli 2020   17:55 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi nonton dangdung di televisi (Sumber: www.thetimes.co.uk)

Pernah pada suatu masa,sebelum sinetron dan kebanyakan reality show mengambil alih rating suatu acara, tayangan televisi di Indonesia berisikan tontonan menarik dan dapat dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat.

Tidak terbatas pada usia tertentu. Sebab, apa yang ditampilkan berisikan hiburan, canda, dan tawa. Betul-betul menyuguhkan tontonan menarik, yang bisa mengumpulkan seluruh anggota keluarga di ruang tv sambil menonton, berbincang, dan nyemil apa pun yang tersedia di rumah.

Dan salah satu tayangan yang saya rindukan di pertelevisian Indonesia adalah "Kuis Dangdut". Suatu acara yang dibawakan oleh Jaja Miharja di TPI, memulai debutnya pada tahun 1994.

Format acaranya sih sederhana, tanya jawab tentang musik dangdut yang pada masanya sedang booming di Indonesia dan diminati oleh banyak kalangan. Sekaligus memperkenalkan musik dangdut pada masyarakat melalui konten yang apik, menarik, lucu, dan menggelitik. Mirip-mirip seperti acara "Berpacu Dalam Melodi", tapi fokus ke musik dangdut.

Efeknya, melalui "Kuis Dangdut", musik dangdut semakin dikenal dan diminati oleh masyarakat Indonesia secara luas.

Sependek ingatan saya, saya menonton "Kuis Dangdut" setiap Sabtu pukul 09.30-10.30 WIB, durasinya satu jam termasuk iklan.Demi apa pun, dalam durasi satu jam, saya betul-betul merasa terhibur karena acaranya memang lucu. Ditambah dengan karakter Jaja Miharja yang sering kali terlihat sok galak.

Masih ingat tagline-nya yang begitu dikenang hingga kini---paling tidak oleh para penonton sekaligus penggemarnya? Begini, "Apaan, tuh!" sambil menutupkan satu matanya. Kocak.

Dalam acara yang berlangsung, peserta dibagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok Dang dan Dut. Keduanya saling memperebutkan poin tertinggi yang dibagi dalam tiga segmen.

Ilustrasi orang menonton tv (Sumber: Reuters via Merdeka)
Ilustrasi orang menonton tv (Sumber: Reuters via Merdeka)
Segmen pertama tanya jawab soal lagu dangdut, segmen kedua diperlihatkan cuplikan atau potongan video lalu diminta untuk menebaknya, dan yang terakhir adalah tantangan untuk joget dangdut dengan gaya sesukanya. Bebas. Dan ini menjadi segmen yang paaaling saya suka.

Di segmen yang paling saya sukai ini, para peserta tidak hanya diberi tantangan untuk berjoget, tapi juga akan diminta jadi patung sementara waktu ketika musik dihentikan. 

Pada waktu yang bersamaan, Jaja Miharja akan datang menghampiri lalu melihat juga melontarkan candaan kepada para peserta. Dan peserta yang bisa menahan tawa, akan mendapatkan poin tertinggi pada segmen ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun