Mohon tunggu...
Setiyawan Mustakul
Setiyawan Mustakul Mohon Tunggu... Freelancer - Sedang menulis

menulis akan menambah wawasan dan pengetahuan yang luas. NO debat!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gadget Anak Sering Gonta Ganti: Ingin Solusinya?

17 Desember 2021   00:11 Diperbarui: 17 Desember 2021   00:19 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Gonta ganti gadget

Ciri yang terlihat pada anak generasi sekarang adalah kepiawaian mengoperasikan dan mengotak-atik gadget canggih, seperti Xiaomi, Oppo, Samsung, Apple, Nokia dan lainnya. Piranti lain yang menemani mereka adalah perangkat musik digital. Merekapun selalu mengikuti perkembangan tren gadget bersama fitur-fitur yang ditawarkan terutama untuk mengakses game dan situs jejaring sosial lainnya.

Semua fasilitas tadi tentunya didapat dari orangtua. Namun, demi mendengar permintaan putra putrinya yang tak henti minta dibelikan gadget berformat high end, atau melihat kebiasaan anak yang duduk berjam-jam mengadu strategi dengan pemain lain di dunia maya, muncul juga kekhawatiran.

Solusi:

Pada dasarnya setiap anak memiliki minat terhadap objek-objek yang menarik perhatian, seperti benda-benda yang berwarna-warni, benda yang mengeluarkan bunyi, atau benda-benda yang dapat bergerak. Jadi tidak heran jika mereka sangat tertarik pada gadget yang awalnya hanya milik orangtuanya. 

Di usia pra sekolah anak sekedar tertarik pada wujud fisik sebuah gadget dan pengoperasian standar tanpa mengikuti lebih lanjut fungsinya. Di usia sekolah, barulah anak mulai memahami dan mampu melakukan pengoperasian yang lebih kompleks. Itu sebabnya, perlu arahan dan disiplin dari orangtua mengenai bagaimana dan kapan anak boleh bermain menggunakan gadget.

Kebiasaan gonta-ganti gadget hanya bisa terjadi jika orangtua memfasilitasi keinginan anak. Selain itu perilaku tersebut juga mempengaruhi oleh pergaulan yang cenderung konsumtif, dimana anak lebih mementingkan gengsi atau status sosial daripada kebutuhan.

Tentu saja, sebelum memberikan gadget kepada anak, bekali dia dengan pemahaman mengenai penggunaan sesuai kebutuhan, bukan sekedar untuk iseng atau meninggikan gengsi. Meskipun mampu membelikan anak ponsel seharga 5-7 jutaan rupiah. Pikirkan lagi apakah diusianya anak betul-betul membutuhkan fasilitas yang disediakan ponsel tersebut. 

Bagaimana kalau anak anda jadi incaran oranglain yang juga ingin memilikinya? Bagaimana kalau anak beranggapan bahwa segala sesuatu yang ia minta pasti akan dikabulkan tanpa ada batasnya.

Pada anak perlu diterapkan aturan penggunaan gadget, terutama yang berpotensi menimbulkan kecanduan. Bagaimanapun anak harus dilatih mendisiplinkan diri, agar tugas-tugas dan kewajibannya tidak terbengkalai dan mendatangkan masalah ataupun kerugian.

Salam Literasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun