Mohon tunggu...
Setiawan Widiyoko
Setiawan Widiyoko Mohon Tunggu... Lainnya - Pemasaran dan Humas Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Memiliki mimpi, bekerja untuk keabadian. Blog :http://setiawanopinion.blogspot.com. http://grobogankuu.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

"Ride Sharing" Alternatif Transportasi Kemacetan Jakarta

8 November 2017   12:58 Diperbarui: 9 November 2017   06:22 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri: Minibus untuk banyak penumpang

Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Jakarta kian cepat, termasuk pertumbuhan penduduk nya  menjamur hingga wilayah peri-peri ( sub urban) yang belum dapat dikendalikan.

Kebutuhan akan barang dan jasa juga meningkat ,menjadikan Jakarta perlu adanya sebuah konsep pembangunan yang syarat dengan kepentingan umum, pembangunan yang mengarah kepada Bootom Up Palanning yaitu sebuah pembangunan yang memperhatikan seluruh lapisan masyarakat bawah sehingga tercipta kota yang humanis dan ramah lingkungan, bukan kota seperti dalam Video ini  Boxes | Ayo kita #UnlockJakarta

Penduduk Jakarta pasti merasakan adanya pertumbuhan penduduk yang begitu pesat ,hal ini tak lain karena urbanisasi yang tanpa kontrol, sehingga perluasan lahan perkotaan didaerah pinggiran seakan menggerogoti lahan pertanian yang sudah lama ada. kebutuhan barang dan jasa khususnya penggunaan transportasi menjadi sebuah kebutuhan utama dalam menjalankan proses perekonomian. Hal ini nampaknya kurang begitu diperhatikan, ketimbang pemerintah memberikan Izin kebijakan kepada Investor untuk membangun gedung pusat Bisnis, Perkantoran, Mall, Hiper market, dan perluasan lahan baru, tanpa memperhatikan dampak yang akan terjadi setelah adanya pembangunan tersebut.

Perlunya sebuah konsep yang strategis, dalam memberikan kebijakan, karena cita cita luhur sebuah pembangunan kota adalah pembangunan untuk masa depan yang akan di peruntukkan kepada anak cucu kita. Persoalannya sekarang adalah kota Jakarta kian hari makin semrawut, pertambahan moda transportasi , baik kendaraan bermotor roda dua dan roda empat selalu bertambah tanpa adanya batasan sehingga yang terjadi adalah kemacetan. 

Perkembangan kota berarti meluasnya sebuah wilayah yang di akibatkan oleh sebuah pertumbuhan penduduk ( urbanisasi ) dan perkembangan kegiatan masyarakat, hal ini akan mengakibatkan perpaduan suatu wilayah yang akhirnya menjadi kota Megapolitan.  Megapolitan sendiri merupakan sebuah Fenomena pertumbuhan wilayah perkotaan akibat penggabungan  beberapa wilayah secara alamiah dan tanpa dikehendaki seperti halnya JABODETABEK.   Kota semakin luas karena secara perlahan mencaplok wilayah pinggiran, bahkan lahan pertanian.  Dengan demikian kota seakan didesak oleh kepentingan pengguna jalan, satu-satunya solusi strategis menurut pandangan pemerintah adalah pelebaran jalan atau pembuatan jalan baru, padahal dengan adanya perencanaan tersebut belum tentu dapat mengatasi kemacetan dalam mengurangi lalu lintas hari raya di dalam kota.

Penggabungan bebarapa  wilayah tersebut sudah barang tentu akan mengalami perubahan-perubahan fisik, budaya, Ekonomi, barang/jasa dan Bisnis. Sehingga kebutuhan akan transportasi  yang efektif, efisien dan murah lagi humanis sangat diharapkan

Negara negara maju seperti Perancis mengkongsep sebuah moda transportasi Umum, saat ini sudah dicontoh oleh Negara Korea selatan , di kelola oleh Badan Layanan Umum, mereka menyebutnya dengan RTIF ( Regional Impact Tranport Fee ) kalau di Indonesia kita menamakannya BPJT ( Badan Pengelola Jalan Tol ). RTIF merupakan lembaga swasta yang dibawahi oleh bidang pengelolaan Kementrian Pehubungan, selain bertugas menentukan biaya transportasi, lembaga tersebut juga membuat Standar pelayanan umum untuk Public Transport termasuk mengerjakan merencanakan dan mengelola manajemen transportasi di Perancis. Public Transport di Perancis di subsidi 20% oleh penguasaha, 40 % swasta dan 40 % masyarakat, sehingga biaya yang dikelurkan masyarakat utuk transportasi di Perancis sebesar 3% dari UMK 1800 Euro/Bulan. 

Biaya transportasi di Perancis ada tiga macam yaitu sistem  unlimited 110/bulan, 6,5 /hari dan 2 euro sekali naik. Bandingkan jika menggunakan kendaraan pribadi, mereka harus mengeluarkan 1,7 Euro/Liter, dengan biaya parkir per jam 3 Euro, akan lebih mahal. Sistem transportasi di Korea selatan yang saat ini sudah nyaman merupakan copyng strategi dari sistem transportasi di Perancis. Mungkinkah Jakarta mampu mencontohnya ?

Transportrasi merupakan dasar untuk pembangunan ekonomi dan perkembangan masyarakat serta pertumbuhan Industrialisasi, dengan adanya trasportasi menyebabkan adanya spesialisasi/Brand keahlian suatu wilayah.

Melihat tayangan Boxes | Ayo kita #UnlockJakarta hati kecil ini menjadi takut, jika benar jakarta berhenti dalam 5 tahun kedepan, artinya akan ada persoalan lain yang lebih besar seperti polusi udara, kesehatan warga jakarta yang setiap hari menghirup racun asap kendaraan, lahan parkir tdak ada lagi, bahkan yang lebih menakutkan, jika masyarakatnya tidak lagi peduli dengan lingkungan sekitar karena stres akan kondisi jalan

Perlunya alternatif transportasi seperti Ride Sharing dapat meminimalisir kemacetan di Jakarta, masyarakat pengguna kendaraan pribadi diarahkan untuk menggunakan transportasi umum, yang lebih murah, ramah lagi real time. Artinya kita tidak perlu lama lama di jalan, atau sering terlambat ke kantor karena kemacetan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun