Mohon tunggu...
seraya mentari
seraya mentari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Elektabilitas Partai Gerindra Menurun Karena Kasus Hoaks?

12 Januari 2019   09:32 Diperbarui: 12 Januari 2019   09:48 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Partai Gerindra kabarnya mengalami penurunan elektabilitas pada Pemilu 2019 karena beberapa kasus HOAX yang melibatkan kader-kader Partai Gerindra. Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa mengatakan survei terbaru LSI mencatat Gerindra menempati posisi kedua teratas dalam hal elektabilitas. 

Elektabilitas Gerindra per Desember 2018 sebesar 12,9%, unggul dari Golkar di peringkat tiga dan hanya kalah dari PDI Perjuangan yang elektabilitasnya sebesar 27,7%. Meski demikian posisi Gerindra belum dipastikan aman. 

Sebab, berdasarkan rangkaian survei pada Agustus hingga Desember 2018 itu, elektabilitas Gerindra menunjukkan tren yang tidak stabil alias turun naik. Pada bulan Agustus elektabilitas Gerindra sebesar 13,1%, lalu turun jadi 11,5% pada September, turun lagi ke 11,3% pada Oktober, naik menjadi 14,2% pada November dan 12,9% pada Desember. 

Ada beberapa faktor yang membuat elektabilitas Gerindra tak stabil. Faktor itu di antaranya sosok Prabowo Subianto dan isu-isu politik dari Gerindra yang mengedepankan sensasi ketimbang substansi. Faktor Prabowo disebut ikut andil menaikkan elektabilitas Gerindra, sementara isu sensasional berpengaruh sebaliknya. 

Survei LSI Denny JA dilakukan setiap bulan di 34 provinsi dengan menggunakan 1200 responden. Metode yang digunakan dengan metode multistage random sampling. Sementara, margin of error setiap survei kurang lebih 2,9%. Selain itu survei juga dilengkapi dengan penelitian kualitatif metode analisis media, diskusi kelompok terfokus (FGD) dan wawancara mendalam.

Selain itu, Direktur Riset Lembaga Riset Publik (LRP), Arvan Maulana mengatakan hasil survei LRP menunjukkan elektabilitas Partai Gerindra merosot. Pada Desember 2018, elektabilitas Gerindra itu sebesar 17%, turun dibandingkan Oktober 2018 sebesar 18,6%. Penurunan elektabilitas tersebut karena digerogoti kabar bohong atau hoax yang beredar di masyarakat. Kemudian ada beberapa faktor lain seperti isu kampanye negatif dan kampanye hitam yang kemudian berpengaruh pada penurunan elektabilitas Partai Gerindra. Survei LRP tersebut berlangsung sejak 23-31 Desember 2018 melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi di Indonesia yang telah memiliki hak pilih dengan teknik multistage random sampling. Margin of error survei tersebut diperkirakan kurang lebih 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%, dan pengumpulan data lapangan dilakukan pada pekan keempat Desember 2018.

Hoax benar-benar dapat memberikan dampak yang besar bagi orang yang menyebarkannya, sebab bisa-bisa, diri sendirilah yang bakal kena akibatnya. Itulah yang sekarang kiranya dirasakan oleh Gerindra. 

Partainya Prabowo Subianto dengan beberapa hasil survei mengatakan bahwa Elektabilitasnya menurun akibat beberapa kasus Hoax yang sempat menggegerkan masyarakat Indonesia berhubungan langsun dengan Partai Gerindra. 

Selain itu, Pernyataan capres Prabowo Subianto yang dianggap kontroversial dinilai juga sebagai salah satu penyebab menurunkan elektabilitas Partai Gerindra  jelang Pilpres 2019. Karena Prabowo dinilai selalu memberikan statement-statement pesimistis untu Bangsa Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun