Mohon tunggu...
Sepvitra Indrawati
Sepvitra Indrawati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Mahasiswi Magister Manajemen Universitas Tanjungpura

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Keratom Bantu Angkat Ekonomi Masyarakat Kapuas Hulu, tetapi Keberlangsungan Pemasarannya Jadi Tanda Tanya

2 Agustus 2020   12:26 Diperbarui: 2 Agustus 2020   12:20 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: National Geograpic Indonesia

Kapuas Hulu merupakan salah satu daerah yang menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya tanaman Keratom (Mitragyna Speciosa Korth) yang oleh masyarakat Kalimantan Barat setempat lazim disebut dengan daun Purik. Keratom sendiri merupakan tanaman liar yang hidup secara alami di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu.

Pemanfaatan keratom sendiri sudah digunakan masyarakat secara turun temurun sebagai obat tradisional akan tetapi, pada saat ini seiring berkembangnya zaman daun Keratom sendiri memiliki nilai ekonomi tinggi apa bila daunya dipetik, dikeringkan, dibuat remahan serta ada juga yang dijadikan tepung. Dengan demikian, pada saat ini tanaman Keratom mulai dibudidayakan di kebun, pekarangan rumah serta di tepian sungai yang dapat dimanfaatkan sebagai penahan erosi pantai sungai.

Berdasarkan dari segi sosial ekonomi yang saya perhatikan terutama di lingkungan Kabupaten Kapuas Hulu, Keratom saat ini merupakan salah satu penopang kehidupan bagi masyarakat Kapuas Hulu sendiri. Ada banyak perkembangan dalam segi ekonomi serta pendidikan masyarakat Kapuas Hulu yang terbantu dengan adanya pemasaran dari tanaman Keratom ini. 

Ditengah Pandemi COVID-19 saat ini, Keratom jelas telah membantu dan menjadi penopang ekonomi masyarakat yang sebagian besar bergantung pada hasil tanaman ini dan dalam keadaan wabah saat ini pun keberlangsungannya dalam pemasaran masih dapat terus berjalan. Untuk pemasaran dari Keratom, hasil yang telah dijadikan tepung akan dikirm hingga ke beberapa negara seperti Amerika, Eropa dan Kanada.

Pada saat ini, tanaman Keratom sendiri memiliki jumlah kurang lebih 21 juta batang dan tersebar di seluruh Kabupaten Kapuas Hulu. Hal ini jelas perlu kita sadari, bahwa kapuas Hulu merupakan bagaian dari wilayah Konservasi. Sehingga apa bila dilarang dan dimusnahkan ini akan menjadi perhatian untuk jumlah batang yang tidak lagi sedikit mengingat semakin banyaknya tanaman ini yang dibudidayakan. 

Disisi lain ada persoalan yang menjadi perhatian masyarakat saat ini, yakni belum adanya aturan yang jelas mengenai keberlangsungan dari pemasaran Keratom sehingga hal ini menjadi kekhawatiran bagi masayarakat Kapuas Hulu karena Keratom sendiri sudah menjadi penghasilan utama bagi masyarakat di sekitar Kapuas Hulu.

Apa bila dilihat dari segi aspek ekonomi dan lingkungan di Kapuas Hulu, maka saya sangat menganjurkan pemerintah agar sekiranya dapat segera mengkaji bagaimana kejelasan Keratom, serta apa saja yang sekiranya dapat menjadi alternatif pengganti apa bila kelak Keratom benar-benar menjadi resmi dilarang. 

Karena hal ini akan menjadi persoalaan yang besar untuk dipikirkan mengingat banyak masyarakat yang sumber pendapatnanya bergantung pada tanaman ini dan pemasarannya sudah mulai berkembang luas hingga menembus negara lain akan tetapi belum memperoleh aturan yang jelas dari Negara peghasilnya sendiri sementara disisi lain pemerintah daerah sangat mendukung dengan keberlangsungan dari produksi keratom itu sendiri. 

Alangkah baiknya bila hal ini segar menjadi perhatian sehingga dapat memberikan kejelasan apakah tanaman ini dapat berlanjut atau jika tidak dapat, akan diganti dengan yang sekiranya memiliki nilai ekonomi yang sama.

Selain itu jika memang dapat dipertahankan kiranya pemerintah dapat memberikan peraturan yang jelas serta dukungan dan tidak lupa tetap memberikan arahan pengolahan serta apa saja manfaat dan dampak yang dapat ditimbulkan apa bila melakukan penyalah gunaan. Dengan demikian akan jelas keberlangsungannya baik dari segi aturan, pengolahaan, pemanfaatan serta pemasarannya sendiri mengingat tingginya jumlah permintaan dari berbagai negara. 

Seharusnya dengan adanya penghasilah asli daerah ini, akan menjadi penyumbang pendapatan terutama dalam pertumbuhan ekonomi suatu daerah itu sendiri, akan tetapi hal ini sendiri kembali pada kebijakan pemerintah dalam menyikapi bagaimana mengolah kesempatan ekonomi masyarakat ini tanpa memejamkan mata dengan adanya sebagian dampak buruknya yang masih dapat diatasi.

Penulis : Sepvitra Indrawati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun