Mohon tunggu...
Septyan Hadinata
Septyan Hadinata Mohon Tunggu... Lainnya - buruh

Ikhlas bersama sabar dalam mengembara di dunia

Selanjutnya

Tutup

Politik

KMP, Politik Sokong Jongklok....?

15 Januari 2015   20:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:04 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sungguh menarik menyimak sikap politik KMP dalam pemilihan calon Kapolri kali ini. Sikap KMP terkesan melunak kali ini. Bahkan jauh dari sikap politik sebelumnya dalam menyikapi kebijakan pemerintah Jokowi JK.  Semula mungkin banyak pihak termasuk penulis sendiri menduga akan terjadi perdebatan sengit dari pihak KMP dalam pemilihan calon Kapolri apalagi setelah KPK secara resmi mengumumkan calon tunggal kapolri yang diajukan pemerintah menjadi tersangka.

Atas sikap politik yang melunak dari kubu KMP menjadi pertanyaan besar. Ada apa dengan KMP ? Apakah ini sebuah rencana strategi politik KMP untuk bermain dikemudian hari ? Atau sebuah upaya KMP menarik simpati pemerintah ?. Semua jawabannya ada di lubuk hati KMP sendiri. Publik akan melihatnya nanti.

Secara hukum atau aturan yang ada KMP sah sah saja mendukung pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri, karena seorang yang dijadikan tersangka masih memiliki hak haknya sebagai orang yang tidak bersalah. Namun publik akan melihat dengan jelas permainan KMP kali ini, sebuah permainan cantik politik walau berbau intrik licik dan munafik.

ada istilah dalam permainan anak anak yakni sokong jongklok. Sokong jongklok adalah berarti mendukung tetapi buat menjerumuskan lawan agar dirinya menang. Hal ini bisa saja terjadi dalam ermainan politik KMP melalui proses dukungan pencalonan Kapolri baru. Sekarang mendukung bisanya menggulung bagai ombak pantai selatan.

Kalau sikap KMP seperti diatas yakni memainkan jurus sokong jongklok akan menjadi sebuah drama politik di negeri ini semakin ngeri dan tidak beradab.  Politik seperti itu adalah Politik licik dan munafik. Licik memainkan intrik, munafik dalam sikap. Inilah penyakit politik sekarang ini yang menjadi penyebab tidak majunya demokrasi dinegeri ini.

Terlepas dari sosok calon Kapolri baru yang ditetapkan KPK sebagai tersangka, yang jelas dibalik proses pencalonan dan dukungan politik dari KMP adalah sebuah tanda tanya besar. Mereka yang selama ini berjanji akan memposisikan diri sebagai penyeimbang pemerintah dan selalu keras bersuara melihat kebijakan pemerintah, kini melunak secara tiba tiba. Etika moral seakan terkesampingkan oleh sebuah kepentingan politik yang tidak jelas.

Mohon maaf ini hanya sebuah uneg uneg pribadi saja...Semoga apa yang penulis khawatirkan tidak benar...dan semoga sikap politik Sokong jongklok tidak terjadi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun