Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini dapat diterapkan kepada diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Beberapa penerangan, informasi maupun pendidikan disampaikan memalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku instruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa adalah sebagai kontrol sosial. Ceramah agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Lebih jauh lagi, orasi ilmiah atau politik merupakan alat kontrol sosial. Kita juga sering mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk show) di televisi atau radio.
Iklan layanan masyarakat atau layanan sosial merupakan salah satu wujud penerapan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Semua itu merupakan kegiatan berbahasa yang memberikan kepada kita cara untuk memperoleh pandangan baru, perilaku dan tindakan yang baik. Disamping itu, kita belajar untuk menyimak dan mendengarkan pandangan orang lain mengenai suatu hal.Â
Contoh fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang efektif untuk meredakan rasa marah kita. Tuangkanlah rasa dongkol dan marah kita kedalam bentuk tulisan. Biasanya, pada akhirnya, rasa marah kita berangsur-angsur  menghilang dan kita dapat melihat persoalan secara lebih jelas dan terang.
KESIMPULAN
Bahasa Indonesia bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga sarana penting dalam mengatur kehidupan sosial. Melalui bahasa,aturan bisa dipahami, nilai bisa diwariskan, keharmonisan bisa dijaga, dan identitas kebangsaan bisa diperkuat. Dengan demikian, Bahasa memiliki fungsi vital sebagai alat kontrol sosial yang membentuk masyarakat menjadi lebih teratur dan harmonis.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI