Mohon tunggu...
Septa Adi
Septa Adi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengaruh Pendidikan terhadap Kualitas Anak Pedalaman

29 April 2018   14:55 Diperbarui: 29 April 2018   15:18 7518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bukan rahasia lagi bila anak-anak yang tinggal di daerah pedalaman sangat sulit mendapatkan kehidupan yang layak seperti anak-anak pada umumnya. Mereka kesulitan mendapat air bersih, mengenyam pendidikan sesuai batas kelayakan pendidikan Indonesia dan sulit mengikuti perkembangan zaman. Tak hanya itu saja , mereka bahkan tidak mengenal alat komunikasi seperti telepon genggam.

Hal pokok yang menjadi sorotan utama yaitu betapa sulitnya mereka mendapat pendidikan yang layak dan mengenyam pendidikan dua belas tahun. Pada faktanya tak semua salah mereka, kesulitan mereka menjangkau lokasi sekolah menjadi masalah karena mereka harus mengarungi sungai. Mereka juga harus berjalan kaki hingga berpuluh-puluh kilo meter, bahkan ada pula yang tak memakai alas kaki.

Kurangnya tenaga pengajar di pedalaman karena sulitnya mencari pengajar yang mau mengajar di daerah tersebut juga sangat disayangkan. Padahal kualitas seseorang diukur melalui seberapa jauh pendidikan yang dicapai karena kualitas seorang lulusan SD berbeda dengan kualitas seorang sarjana. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan sangat memengaruhi kualitas seorang anak pedalaman.

Oleh karena itu  Pemerintah harus lebih peduli terhadap pendidikan didaerah terpencil karena semua akan berjalan dengan baik jika top manajemennya dalam hal ini pemerintah mampu dan mau untuk lebih peduli terhadap pendidikan di daerah terpencil.

Dengan kepedulian pemerintah yang didukung oleh semua sarana pendukung pendidikan maka diharapkan pendidikan di daerah terpencil tidak akan tertinggal dan akan lebih layak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun