Tetapi bagi Paulus semuanya itu sampah, kalau kita hanya mencari penghormatan manusia, karena Paulus sudah mendapatkan semuanya itu. Dan kalau kita hidup mencari penghormatan manusia, bukankah  semuanya itu tidak bertahan lama.
Saya pernah mendoakan beberapa yang orang di anggap penting "di hormati" banyak orang. Ada seorang dokter spesialis, pada jaman dia hanya dia saja spesialis bagian itu, banyak orang datang kepada dia, kalau dia marahpun pasien tidak bisa ke dokter lain.
Tetapi apa yang terjadi pada waktu dia sakit yang ada hanya belas kasihan, suaminya juga seorang dokter sampai nangis dan minta terus di doakan, kali ini mereka tidak lagi mencari penghormatan tetapi hanya belas kasihan.
Kalau hidup kita hanya mencari penghormatan manusia ada batasnya. Pejabat ada batasnya, orang kaya bisa jatuh karena banyak hutang, dan semua orang bisa dilupakan dan waktu kehilangan semuanya itu maka merasa diri tidak berharga. Maka sangat sia-sia kalau hidup hanya untuk penghormatan manusia karena ada batasannya dan juga kita bisa dilupakan.
Oleh karena itu apa yang di katakan Paulus : Pada waktu aku mengenal Kristus, apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi, jadi seluruh hal-hal lahiriah sebagai dasar untuk mendapatkan penghormatan, ku anggap "sampah", "tidak berguna". Karena TuhanKu lebih mulia dari semuanya itu.
Dengan kata lain Paulus ingin katakan : Â Kalaupun aku tidak mendaptkan penghormatan manusia maka tidak apa-apa, karena tujuanku bukan untuk meninggikan diri, tetapi meninggikan Tuhanku yang telah mati bagi aku.
Makanya Paulus katakan : Tuhanku lebih mulia dari pada semuanya itu.
Pernahkah kita sadar akan hal ini, bahwa Tuhan lebih mulia dari semua hal yang kita cari di dunia ini. Tuhan sudah memberikan yang terbaik dalam hidup kita yaitu hidup kekal, "Kerajaan Sorga". Itu paling terbaik dalam hidup  umat manusia. Itu paling mulia, semua manusia mencari hal itu.
Semua hal yang hebat-hebat di dunia ini yang kita dapat, di jumlahkanpun tidak ada bandingnya dengan kerajaan sorga. Sama juga dengan "kematian kekal" / "neraka" semua penderitaan yang kita alami di jumlahpun tidak ada banding dengan kematian di neraka, itu jauh lebih mengerikan.
Maka bukankah Tuhan sudah memberikan yang terbaik dalam hidup kita, jauh lebih mulia dari pada hal-hal lahiriah, Ia jauh lebih mulia dari pada penghormatan manusia. Tetapi mengapa anak-anak Tuhan masih meninggikan diri dengan mencari penghormatan manusia, bukan meninggikan Tuhan.
Tanpa sadar mungkin pada mulanya kita dalam bekerja dan melayani kita bersemangat untuk meninggikan Tuhan dalam sikap, siap di kritik, tidak ada ucapan terima kasihpun tidak membuyarkan semangat kita, tetapi  lama-kelamaan, semakin di hormati, semakin di hormati maka yang kita cari adalah kehormatan manusia, semakin meninggikan diri, sehingga pada waktu tidak di hargai kita merasa sangat menyakitkan