Mohon tunggu...
Senny Pellokila
Senny Pellokila Mohon Tunggu... Guru - Kebun binatang safari

Perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ikut Tuhan, Hal yang Sederhana dan Rumit

17 Maret 2022   16:55 Diperbarui: 17 Maret 2022   16:58 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengikut Tuhan ada hal yang gembira, sukacita tetapi juga terkadang mengalami hal yang sulit. Terkadang kita bisa menyanyi, menari, masalah kita teratasi tetapi terkadang kita juga bisa sedih, murung dan sepertinya masalah kita tidak bisa teratasi. Berarti dalam ikut Tuhanpun kita harus berpikir bahwa  kita bisa mengalami hal-hal yang sulit.

Dalam teks Lukas pasal 9 ayat 57 di katakan ada seorang yang mengikrarkan tekadanya begitu luar biasa kepada Tuhan, ia katakan : Tuhan, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi. Wah luar biasa. Kalau seandainya orang ini datang pada saya, dan katakan seperti itu, wah saya  dengan senang hati menyambutnya. Mari, mari, kamu membuat keputusan yang baik. (Ada pengikutkan menyenangkan).

Tetapi ternyata Tuhan Yesus tidak katakan seperti itu, sepertinya Tuhan Yesus tidak gembira. Karena Tuhan Yesus berkata :   Serigala mempunyai liang, burung mempunyai sarang, tetapi anak manusia tidak mempunyai tempat untuk melatakan kepala. Wah ini perkataan yang bisa mematahkan semangat orang, bukan menyambut dengan sukacita, padahal orang ini sangat bersemangat untuk ikut Tuhan.

Tetapi inilah yang Tuhan harapkan, Ia tidak ingin orang hanya bersemangat tetapi harus juga mengetahui bahwa ikut Tuhan itu bukan hanya ada kegembiraan tetapi ada juga kondisi-kondisi yang sulit. Tuhan saja harus mengembara, tidak punya tempat yang tetap maka ikut Tuhanpun juga bisa mengalami kondisi-kondisi yang sulit seperti ini.

Kalau sampai bapak, ibu hanya berpikir bahwa ikut Tuhan itu hanya ada sukacita, maka  nanti bpk,ibu akan putus asa, tetapi juga harus sadar bahwa ikut Tuhan itu terkadang juga mengalami hal-hal yang sulit, bahkan sulit mengatasinya, tetapi dalam kesulitan ada kekuatan untuk bertahan.

Dulu ada seorang teman di seminari dan juga staf PERKANTAS namanya Ferdi : Pada waktu masuk seminari ia tidak punya uang atau sponsor untuk membiayai kuliahnya. Waktu di wawancara dari mana biaya kuliah, ia hanya katakan : saya beriman Tuhan akan menyediakan, Kampus bingung mau menerima atau tidak, karena kampus juga butuh uang.

Semester awal ada teman-teman PERKANTAS yang membantu dan akhirnya ia dapat beasiswa dan uang hariannya dari hasil week end di gereja. Wah Puji Tuhan.   Tetapi pada waktu datang mision trip di kupang, dia di gilas mobil oleh kawannya sendiri, kakinya patah. Dan sedihnya ia tidak punya uang untuk operasi penyambungan tulang.

Dari Kupang Ke Malang lalu ke Bandung hanya di gips. Sampai hitungan bulan tidak bisa di operasi, diapun hampir putus asa tetapi puji Tuhan akhirnya ada yang mau membantu termasuk institusi. Mereka mencari rumah sakit yang paling murah untuk operasi dan berhasil tetapi sayangnya kakinya tidak sama panjang, sehingga jalannya pincang. Tetapi luar biasa dalam kondisi yang demikian diapun masih bisa main bola.

Jadi ikut Tuhan, terkadang ada hal yang sukacita, tetapi terkadang juga mengalami kesedihan. Bapak, ibu bisa berprestasi di kantor, sangat berintegritas dan di hormati tetapi belum tentu mendapat perlakuan yang sama dalam keluarga. Bisa jadi pasangan dan anak-anak kita menuntut lebih dalam hal keuangan dan akhirnya mengatakan kita adalah orang tua / pasangan yang kurang bertanggung jawab, wah sakit sekali. 

Jadi ikut Tuhan memang ada hal-hal yang sukacita, tetapi juga ada hal-hal yang sulit, bahkan terkadang kesulitan itu datang dari keluarga, dari orang terdekat yang seharusnya mendukung kita.  Tetapi jangan menyerah kita tidak sendiri karena ada Tuhan beserta kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun