Mohon tunggu...
Senada Siallagan
Senada Siallagan Mohon Tunggu... Penulis - Berpikir Out of The Box
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Telinga dan Lidah Seorang Murid

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Si Otak Kiri dan Si Otak Kanan Bagian II

8 April 2021   21:42 Diperbarui: 8 April 2021   21:46 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ini adalah lanjutan dari tulisan hari yang lampau. Selamat membaca, para sahabat.

            Tapi masalahnya, apakah si otak kiri dan si otak kanan bisa nyambung? Kalau kamu tidak tahu taktiknya, susah juga. Nah, ikuti saran-saran ini!

            Kalau kamu si otak kiri ingin menarik perhatian si otak kanan, cobalah untuk

  • Mengajaknya ke tempat-tempat yang menurutnya sensual, seperti ke taman bermain (Ancol). Makan malam di restoran etnik, naik sepeda di sepanjang pantai, atau ikut workshop membuat tembikar dan melukis.
  • Di waktu senggang, cobalah mengobrol dengannya lebih dekat secara emosional (walaupun akan susah buatmu menggunakan hatimu). Jangan ngobrol soal bagaimana ujian kemarin, tapi coba tanyakan masa kecilnya, kenangan dia waktu SD, atau tentang kesukaannya.
  • Dengarkan dia dengan sabar dan penuh empati, walaupun dia bicara sangat lamban dengan bahasa yang tak kamu mengerti. Si otak kanan akan sangat menghargai kesabaranmu untuk mendengarkan, memberi masukan, dan menyimpulkan hal-hal yang telah dia ungkapkan.
  • Kalau kamu si otak kanan ingin menarik perhatian si otak kiri, cobalah untuk
  • Meminta bantuannya untuk memecahkan masalah yang membutuhkan logika. Misalnya, kamu kesulitan menggunakan software computer yang baru kamu beli atau kamu tidak bisa memperbaiki rantai sepedamu yang putus.
  • Mengajaknya ke acara yang menstimulasi sisi intelektualnya. Misalnya tur ke museum-museum sejarah, datang ke festival film documenter, atau datang ke pameran elektronik.
  • Membiarkan si otak kanan mengajarimu sesuatu yang jadi hobinya, misalnya catur, astronomi, politik, atau apa saja. Kalau kamu mulai bosan karena kamu sebenarnya tidak berminat dengan hal-hal seperti ini, buatlah ini jadi sebuah permainan. Misalnya, teka-teki atau tebak kata.
  • Biasanya, karakter otak ini sangat mempengaruhi sikapnya sehari-hari, hobinya, sampai pilihan pekerjaannya. Karena itu, kalau kamu sudah tahu si otak manakah kamu, wanita atau pria incaranmu, kamu akan lebih mudah beradaptasi.
  • Bersambung....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun