Mohon tunggu...
Semuel S. Lusi
Semuel S. Lusi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Belajar berbagi perspektif, belajar menjadi diri sendiri. belajar menjadi Indonesia. Belajar dari siapa pun, belajar dari apapun! Sangat cinta Indonesia. Nasionalis sejati. Senang travelling, sesekali mancing, dan cari uang. Hobi pakai batik, doyan gado-gado, lotek, coto Makasar, papeda, se'i, singkong rebus, pisang goreng, kopi kental dan berbagai kuliner khas Indonesia. IG @semuellusi, twitter@semuellusi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Selamat! UKSW, Rektor Baru Menuju Era Baru

15 Desember 2017   23:25 Diperbarui: 20 Desember 2017   14:52 1810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Bertempat  di BU UKSW tanggal 30 November 2017 rektor UKSW terpilih, Neil Semuel Rupidara,SE.,Ms.C.,Ph.D  dilantik oleh Pembina YPTKSW. Pelantikan dilaksanakan dalam forum Rapat Terbuka Pembina YPTKSW.  Dalam pemilihan yang dilakukan 2 Juli 2017, Neil menang atas 3 pesaing lainnya, yaitu Prof.Ferdy Semuel Rondonuwu, Prof. Christantius Dwi Atmojo, dan Prof.Daniel  Manongga.

Neil dilantik menggantikan Rektor sebelumnya, yaitu Prof. Pdt.John A.Titaley, Th.D, yang telah menjabat 3 periode dan segera memasuki masa pensiun.  Neil merupakan Rektor ke 7 sejak UKSW berdiri tahun 1956.  Ia menjabat Rektor untuk masa bakti 2017-2022.

Hadir dalam acara pelantikan itu antara lain, Walikota Salatiga, Yuliyanto SE.,MM., Ketua DPRD Kota Salatiga, M.Teddy Sulistio,SE., Kapolres Salatiga AKBP Yimmy Kurniawan, Dandim 0714 Letkol Kav.Asjur Bahasoan, dan lainnya. Dalam sambutanya, Walikota mengucapkan terimakasih kepada Rektor sebelumnya, dan mengharapkan agar kerjasama yang telah berjalan baik antara Pemkot dengan Rektor UKSW sebelumnya kiranya dapat berlanjut dibawah kepemimpinan rektor baru.  

Seakan-akan tidak mau menunda pekerjaan, begitu selesai dilantik sebagai rektor bersama para pembantunya, Rektor langsung melantik para Dekan Fakultas di forum yang sama. Bahkan juga menandatangani MOU kerjasama dengan Global Collaboration for Community Empowerment (GCCE) terkait penerbitan jurnal internasional bidang fisika medis. Kerjasama ini khususnya dengan Fakultas  Sains dan Matematika UKSW.

Setiap pemimpin di organisasi mana pun, ketika mengawali selalu dengan sebuah  impian semacam 'transcendental destination' untuk mengarahkan lembaga dan komunitas serta stake holder-nya. Mereka harus bisa meyakinkan komunitas bahwa tempat tuju atau keadaan ideal yang hendak dituju itu 'sangat baik' dan menjaminkan kemampuan teknis  (keterampilan manajerial) dan kesungguhan tekad untuk bekerja merealisasikannya. Mereka menciptakan vision, motto, tagline atau hal sejenis sebagai pegangan dan panduan dalam memimpin. Pun, dapat disebut sebagai standar, yang darinya dijadikan ukuran (indikator) untuk mengevaluasi capaian kinerja dan tingkat kesuksesan sang pemimpin.

Dari berbagai sumber, diskusi lepas dan narasi pidato pelantikannya, impian Rektor Neil Semuel Rupidara, SE.,M.Sc.,Ph.D., yang disebutnya sebagai "era baru UKSW" dapat dikristalisasi dalam sejumlah gagasan praktis, meskipun masih bersifat tekad dan komitmen.  Pada waktunya nanti yang dievaluasi bukanlah tekad dan koitmen, melainkan realisasinya.

Pertama; Kembali ke Nilai-nilai Dasar UKSW. Dalam pidato pelantikannya, Neil menekankan bahwa nilai-nilai dasar yang diletakkan pendiri UKSW atau rektor pertama, Oeripan Notohamidjo, SH., sangat dibutuhkan. Nilai-nilai itu adalah fundamen dalam kehidupan ber-Satya Wacana.  Tanpa dasar-dasar itu secara hakiki Satya Wacana tidak ada. Dan, fundamen itu begitu kokoh berdiri serta menjadi acuan sikap, tindak, dan panduan pengambilan keputusan di masa lalu. Namun, dalam perjalanan nampaknya perlahan tergerus, mengalami abrasi ketika berkikisan dengan kebutuhan-kebutuhan praktis dan pertimbangan-pertimbangan pargmatis.

Saatnya nilai-nilai  dasar itu diperkuat kembali dan dijadikan dasar pijak dan dasar tindak dalam ber-UKSW.  Dalam pidato pelantikan Neil menggagas motto "back to basic to move far ahead." Hanya dengan menumpu pada titik pijak yang kokoh kita bisa melakukan lompatan jauh ke depan. Tanpa dasar pijak yang kasar-kuat kita tidak bisa melompat, bahkan pun melangkah! Neil mengutip rektor pertama Oeripan Notohamidjojo,SH., yang merumuskan setidaknya dua tugas UKSW yang harus dijadikan panduan untuk ditunaikan dibawah kepemimpinan rektor. 

Tugas pertama; Memelihara dan mengembangkan ilmu, mencari kebenaran berdaulat, yang mentransendensikan manusia, bangsa, dan negara (dalam kejujuran, kekhidmatan, kerendahan hati dan kebenaran)." Tugas kedua; "Mendidik para student menjadi pengabdi kebenaran menurut syarat-syarat yang kami taati (membangkitkan budi yang kritis dengan kemauan membangun ilmu)."  Itulah tugas panggilan UKSW, yang sekaligus didalamnya terdapat nilai-nilai pemandu seperti kejujuran, kerendahhatian, dan sebagainya.  Itulah dasar, dimana civits akademika UKSW harus kembali memijaki dan mempedomaninya.

Dengan nada rendah dan suara sedikit bergetar, Neil menambahkan dalam pidatonya: "......Konsekuensi dari sikap back to basics, dalam periode kepemimpinan ini, adalah tidak akan ada toleransi bagi model-model perilaku yang menyimpang dari nilai-nilai yang diyakini oleh universitas ini. Sebuah contoh adalah nilai kejujuran. Jika Anda adalah orang yang selama ini bekerja dengan tidak jujur, maka hari ini adalah peringatan pertama yang saya layangkan bagi Anda untuk berubah.Jika Anda masih tidak jujur, karena mungkin kita masih belum cukup awas terhadap semua kondisi kita, maka masih akan ada peringatan kedua untuk Anda. Namun, semoga setelah itu Anda mau hentikan perilaku ketidakjujuran Anda. Jika tidak, maaf, Anda sepatutnya bukan merupakan bagian dari komunitas yang kita sebut sebagai Satya Wacana ini."

Atas dasar moto back to basics  Neil mengobarkan semangat menuju UKSW Baru. Bersama timnya di  Rektorat UKSW mereka sepakat mengusung tema: UKSW Rebirth!  Ini tentu berkonsekuensi pada kerja yang tidak mudah, tetapi memang harus dimulai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun