Mohon tunggu...
semilta lestari
semilta lestari Mohon Tunggu... Freelancer - Maju, Maju, Maju!

Eggnoid

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Tari Topeng Betawi

19 April 2021   10:25 Diperbarui: 19 April 2021   11:01 5648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jakarta yang identik dengan boneka besar yang disebut ondel-ondel. Ternya kota metropolitan ini memiliki beragam kesenian tradisional. Bahkan, beberapa di antaranya popular hingga ke manca negara. Kita sebut saja Tari Topeng yang merupakan bagian dalam rangkaian pertunjukan Topeng Betawi.

Topeng Betawi adalah salah satu kesenian masyarakat Betawi yang menggabungkan unsur drama (lakon), bebodoran (lawak), seni tari, seni musik, dan suara.

Kesenian Topeng Betawi pertama kali diciptakan oleh Mak Kinang dan Kong Djioen pada tahun 1930 yang konon terinspirasi dari Tari Topeng Cirebon. Kesenian ini pun berkembang di wilayah Komunitas Betawi Pinggir (Betawi Ora).

Tari Topeng Betawi yang mengusung tiga karakter. Pertama, Panji (Subadra) yang didominasi warna putih dan mewakili karakter anggun, sakral, suci, dan bijaksana. Kedua, Samba (Srikandi) yang didominasi warna merah, mewakili karakter yang tangkas, terampil, dan ceria. Dan terakhir Jingga yang didominasi warna hitam, mewakili karakter keras, gagah, dan garang.

Bagi masyarakat tarian Betawi ini biasanya ditampilkan sebagai hiburan pada acara seperti hajatan pernikahan, tasyakuran khitanan, dan lainnya. Masyarakat Betawi percaya bahwa tarian ini konon bisa menjauhkan petaka dan mara bahaya, namun seiring berjalannya waktu kepercayaan tersebut perlahan mulai pudar dan fungsi tarian pun berubah hanya menjadi pertunjukan hiburan semata. Namun hal tersebut tak memberikan banyak pengaruh terhadap perkembangan tari topeng Betawi, tarian ini tetap menjadi kesenian favorit masyarakat saat acara hajatan.

Tari Topeng Betawi ini merupakan tarian tradisional yang penarinya menggunakan sebuah topeng, dan hal tersebut telah ada sejak zaman pra-sejarah dan digunakan dalam tari yang menjasi bagian dari upacara adat atau sebuah pencitraan kembali cerita-cerita kuno dari para leluhur, dan mistisnya topeng diyakiniberkaitan erat dengan roh-roh leluhur yang dianggap sebagai interpretasi Para Dewa pada beberapa suku dan hingga saat ini topeng masih menghiasi beragam kegiatan seni dan adat sehari-hari

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun