Mohon tunggu...
Selvia Indrayani
Selvia Indrayani Mohon Tunggu... Guru - Guru, penulis, wirausaha, beauty consultant.

Pengajar yang rindu belajar. Hanya gemar memasak suka-suka serta membukukan karya dalam berbagai antologi. Sesekali memberi edukasi perawatan diri terutama bagi wanita.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sound of Borobudur: Merajut Keberagaman Melalui Musik

11 Mei 2021   23:22 Diperbarui: 11 Mei 2021   23:27 1085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sound of Borobudur (dok.soundofborobudur.org)

1. Perkusi

Perkusi pada dinding candi Borobudur  (dok. Bumi Borobudur)
Perkusi pada dinding candi Borobudur  (dok. Bumi Borobudur)

2. Alat Musik Tiup

Alat musik tiup pada dinding candi Borobudur (dok. Bumi Borobudur)
Alat musik tiup pada dinding candi Borobudur (dok. Bumi Borobudur)

3. Alat Musik Petik

Alat musik petik pada dinding candi Borobudur (dok. Bumi Borobudur)
Alat musik petik pada dinding candi Borobudur (dok. Bumi Borobudur)

Alat-alat musik yang tergambar di dinding candi sebenarnya ditemukan di Indonesia dan di luar negeri. Misalnya saja Sape dari Kalimantan atau gambus, dapat ditemukan pada relief dinding Borobudur. Terdapat juga alat musik dari mancanegara misalnya Bo dari China, Udu dari Nigeria, dll. 

Menurut beberapa pakar, pada abad ke-8 dan ke-9, leluhur kita bisa saja sudah mengenal unsur musikal modern seperti komposisi atau aransemen. Terlihat dengan jelas dimainkannya alat musik yang tidak hanya sendiri dan satu jenis saja.

Proses menghadirkan kembali musik masa lalu ke dalam kehidupan masa kini merupakan usaha merajut keberagaman melalui musik. Hal ini terlihat dari 4 proses yaitu:

1. Mengumpulkan Informasi

Proses mengumpulkan informasi merupakan titik awal perjalanan Sound of Borobudur. Diperlukan kerjasama dan tim khusus untuk terjun ke lapangan. Pastinya pihak pemerintah juga turut serta sebagai perpanjangan tangan pelestarian budaya bangsa.

Gagasan Sound of Borobudur lahir pertama kalinya pada pertengahan Oktober 2016, dalam rangkaian kegiatan Borobudur Cultural Feast, yang meliputi aktivitas "Sonjo Kampung" dan selebrasi pentas seni budaya di lima panggung. 

2. Mereplika Alat Musik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun