Artikel ini bukan puisi atau fiksi seperti yang biasa aku posting di sini. Ini hanyalah keprihatinan diri sebagai rakyat Indonesia atas apa yang kini terpampang di hadapan kita semua. Prihatinku juga bukan ikut-ikutan salah seorang pejabat tinggi negeri, ini murni dari hati terdalamku.
Sejak SD, di pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dan PMP (Pendidikan Moral Pancasila) selalu dijelaskan bagaimana "budaya" negeri ini. Negeri yang ramah, bertatakrama, dan menjunjung tinggi persaudaraan. Dan dari pelajaran itu hingga kini melekat di pikiran dan jiwaku. Termasuk pelajaran agama (dalam hal ini Agama Islam), di mana aku diajarkan untuk menghormati sesama tanpa membandingkan apakah seiman atau tidak.
Namun apa yang sekarang terlihat?. Segelintir orang, warga negeri ini, sangat mudah mengucap serapah, menghina, mencaci maki entah itu pada orang biasa atau bahkan pada pemimpin negeri. Jaman dulu (era Presiden Suharto) mana berani mereka terbuka menghina presiden?.
Baca-baca di Twitter memang bagus karena kita akan tahu kabar atau info terbaru yang ada dari segala penjuru dunia, tapi dari sana pula terkadang membuatku harus mengurut dada. Banyak orang dengan mudah "bermain kata" tanpa mengindahkan norma. Bebas, sebebas-bebasnya. Meski sudah ada beberapa orang yang terjerat undang-undang mengenai ujaran. Tapi masih saja ada yang berlaku bak orang suci,bak orang beragama tapi kata-katanya kotor.
Apalagi yang baru saja terjadi, ada beberapa akun (pemiliknya perempuan pula), yang "mencuit" kata-kata tak senonoh ditujukan pada keluarga Presiden terutama sang ibunda yang baru saja wafat (maaf tak perlu aku sertakan screenshotnya). Mereka tak lagi sungkan mencaci bahkan memfitnah seseorang yang jasadnya baru saja dimakamkan.
Lalu apakah ini budaya kita?. Budaya yang menjadi ciri khas penduduk Indonesia dan sejak dahulu menjadi kebanggaan bangsa ini, bahwa kita bangsa yang ramah? yang sopan? yang menjunjung tali persaudaraan?
Di mana ciri khas penduduk Indonesia yang terkenal di dunia ini? Sudah sedemikian parahkah bangsa ini hingga kata-kata kotor setiap waktu terbaca dari dunia maya (medsos)?
Apakah ini tanda bahwa Budaya Indonesia sudah mulai terkikis?
Ah...mendadak pusing aku.Â
Temanggung 2020