Indonesia sudah memiliki komponen cadangan, dan uu nya sudah di sah kan pada bulan September tahun 2019 lalu. Sasaran utamanya adalah Mahasiswa dan Aparatur Sipil Negara (ASN), tetapi yang terkhusus adalah Resimen Mahasiswa (Menwa).
"Komcad ini skemanya tidak seperti wajib militer, karena komcad ini tidak bersifat wajib seperti yang ada di singapura, terapi bersifat sukarela. Kalau dia mau ikut ya silahkan, kalau tidak juga tidak ada paksaan," Ujar Agus. Sekretaris Jendral Kementrian Pertahanan, Laksamana Madya Agus Setiadji.
Peran mahasiswa akan cukup dominan dalam komcad ini. Komponen cadangan ini sudah disiapkan melalui mobilisasi. Dan dalam pembentukannya akan dilaksanakan program pelatihan selama tiga bulan, dan kegiatan ini tidak mengganggu kegiatan perkuliahan. Peserta akan menggunakan seragam komponen cadangan, mengikuti pendidikan dasar militer, menjalani program khusus dan mendapatkan uang saku. Mereka dapat bergabung dari mulai umur 18 sampai 48 tahun.
"Kami berharap para mahasiswa terutama yang tergantung dalam resimen mahasiswa dapat bergabung dalam komponen cadangan ini. kami berharap komcad ini dapat menjadi penguat komponen utama," ujar Agus.
Dibentuknya komponen cadangan ini bertujuan untuk berharga jaga dalam membantu jikalau ada perang, karena kota tidak tahu kapan dan dimana perang akan terjadi.jadi kota harus berharga jaga.
Didalam komponen cadangan ini nanti akan diajar kan bagaimana kerangka perang di era 4.0 saat ini. Dan untuk meningkatkan rasa bela negara.
Dan komponen cadangan ini tidak dibuat seperti militeris kampus.
"Mako-nya Komcat pada tahap awal akan ada di bawah Kodam. Dan tidak membentuk batalyon sendiri, tidak membentuk resimen sendiri. Jadi nanti semua Komcad seragamnya sama," tegas Tiara.