Mohon tunggu...
Seliara
Seliara Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Dentist

Bahagia berkarya dan berbagi sebagai wujud rasa syukur

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Hobi Koleksi Barang, Manfaat atau Mudharat?

5 Mei 2021   23:18 Diperbarui: 5 Mei 2021   23:24 2030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Dokpri (diolah dari Canva)

Barang-barang berserakan di meja dan kamar dapat membuat pikiran susah fokus. Semakin banyak barang-barang menumpuk, perhatian dan konsentrasi jadi lebih mudah terpecah. Lingkungan yang berantakan dapat membuat otak kurang efektif dalam memproses suatu informasi, akibatnya jadi lebih rentan frustasi. Luangkan waktu untuk menata ruangan setiap hari.

3. Mengatasi susah tidur

Dilansir Today, studi membuktikan bahwa orang yang terbiasa tidur di kamar yang berantakan lebih berisiko mengalami gangguan menimbun barang. Gangguan menimbun barang termasuk salah satu masalah kesehatan mental karena bisa menyebabkan depresi dan gangguan kecemasan, serta mengalami insomnia atau susah tidur di malam hari. 

4. Membangun kepercayaan diri 

Melansir Psychology Today, proses memilah dan menyingkirkan barang membuat orang berlatih mengambil keputusan sekaligus memecahkan masalah dengan cepat. Apakah Anda akan menyimpan sesuatu atau tidak. Jika tidak dibuang, barang akan ditaruh di mana, dan sebagainya. Kemampuan tersebut secara tidak langsung dapat memberikan kepuasaan diri dan membangun rasa kepercayaan diri. 

Wajar bila saat memilah mana barang yang akan terpakai atau terbuang ini akan membuat ada rasa berat di hati, ada rasa sayang (dengan kenangannya) dan pikiran bahwa barang tersebut akan terpakai pada suatu hari nanti. 

Cobalah untuk tenang dan fokus, buat mindset baru di otak kita, bahwa barang yang akan dikeluarkan dari rumah kita akan lebih manfaat bila diberikan kepada seseorang di luar sana. Waktu telah membuktikan bahwa sebenarnya kita tidak memerlukan barang-barang tersebut, hanya menumpuk dan menumpuk di dalam rumah kita.

Hal ini saya alami sendiri. Harus ada perasaan tega. Misalnya saat saya melepas sepeda anak saya yang sudah tak terpakai, butuh waktu untuk akhirnya saya bisa melepaskan mengingat sepeda itu penuh dengan kenangan. Setelah anak saya mengijinkan, saya kasih sepeda itu kepada abang sepeda yang biasa memperbaikinya. Saya foto sepeda itu bersama senyum bahagia si abang, foto itu saya kirimkan ke anak saya yang kuliah di seberang. Ada perasaan hangat di hati saya, bahagia, hm ... ternyata semudah itu melepaskannya!

Dan bila rindu, saya tinggal melihat foto sepedanya, sesederhana itu! Kini saya tinggal mencari waktu untuk lanjut decluttering barang-barang berikutnya.

Ilustrasi sepeda kesayangan anak yang lama tidak terpakai (dokpri)
Ilustrasi sepeda kesayangan anak yang lama tidak terpakai (dokpri)

Jadi hobi koleksi barang itu bermanfaat atau mendatangkan mudharat? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun