Walau saat itu sandal sering tertukar, tapi kami tetap semangat pergi ke masjid.Â
Oya, saat itu belum ada gadget dan pilihan acara TV masih terbatas, tidak seperti sekarang ini. Jadi pergi bersama teman-teman ke masjid sekaligus bermain adalah hal yang sangat menyenangkan. Bahkan di masjid sering ada teman yang usil, sengaja mengganggu konsentrasi teman sebelahnya saat sholat, dan akhirnya semua akan tertawa cekikikan. Setelah selesai bercanda, tetap melanjutkan salat mengikuti imam. Duh, anak-anak.
3. Pesantren kilat di sekolah
Sesuai namanya pesantren ini memang kilat, hanya 2-3 hari saja. Yang paling seru adalah bisa menginap di sekolah beramai-ramai. Ruang kelas akan disulap menjadi tempat tidur massal. Jangan bayangkan akan tidur di kasur, tapi cukup tidur di karpet. Boleh membawa bantal, guling dan selimut. Itu pun sudah mewah sekali.
Nah biasanya setiap datang waktu tidur, teman-teman bukannya tidur tapi malah ngobrol seru dan lucu sampai tertawa cekikikan. Sering ditegur oleh pembina, disuruh segera tidur karena besok pagi-pagi harus bangun untuk makan sahur dilanjutkan rangkaian kegiatan lainnya.
Karena sering tidur larut, akibatnya sudah bisa diduga, saat mengikuti acara kajian setelah salat subuh, banyak siswa yang tertidur.
Kegiatan sanlat ini juga menjadi kebahagiaan tersendiri karena sekolah diliburkan.
4. Mengisi buku kegiatan Ramadan
5. Sering membuka kulkas