Mohon tunggu...
tri bawonoaji
tri bawonoaji Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

Saya adalah manusia biasa saja seperti yang lainnya

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Bukan China atau Jepang, Seni Bonsai Berawal dari India

16 September 2023   23:50 Diperbarui: 16 September 2023   23:50 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebanyakan orang beranggapan bahwa bonsai yang sedang banyak mendapat perhatian itu berasal dari Jepang, dan akhir-akhir ini diklaim bahwa Cina lebih dulu mengenal seni bonsai dibanding Jepang. Lantas yang betul yang mana? Dari Cina atau dari Jepang? Sobat kompasiana, tahukah kalian bahwa bonsai itu sebetulnya ternyata justru berasal dari India ? Jika belum, cobalah simak penjelasan berikut ini!

Ribuan tahun sudah  perjalanan seni bonsai sampai sekarang ini, dan masih akan terus berlanjut sampai nanti di masa yang akan datang. Berbagai gaya bonsai terus berevolusi di tangan terampil para pebonsai yang kreatif dan imajinatif, seolah tak ada habisnya. Ribuan karya seni terus dihasilkan dari berbagai belahan dunia dan dipamerkan dalam even-even resmi tahunan. Di era serba digital sekarang ini, kita bahkan dengan mudah mengakses karya seni bonsai yang diabadikan sebagai foto ataupun video.

Asal-usul seni bonsai dari generasi ke generasipun selalu menarik untuk dipertanyakan. Bagi siapapun yang baru mengenal seni bonsai, cepat atau lambat pada akhirnya akan merenungkan tentang bagaimana muasal seni yang telah mencandu banyak orang ini bermula. Maka seringkali sejarah bonsai akan mengawali pembahasan dalam buku-buku, artikel dan seminar yang membahas tentang seni bonsai.

Beberapa pengamat bonsai berpandangan bahwa seni bonsai dipicu oleh tradisi sakral dari kepercayaan di daratan India, terkait dengan tradisi Yajur Weda, salah satu dari empat kitab Weda yang isinya membahas tentang ilmu pengobatan. Konon supaya berumur panjang, seseorang dianjurkan untuk menanam pohon tulsi di dalam sebuah pot.

Apa itu pohon tulsi? "Tulsi" adalah tanaman oleh kita orang Indonesia ini sering menemuinya tersaji sebagai hidangan makanan bersama sambal. Menu makanan seperti ayam bakar pecel lele dan sebagainya, biasa tersaji bersama sambal yang dibubuhi daun kemangi. Ya, tulsi adalah penyebutan orang India untuk tanaman sejenis kemangi atau tanaman yang dalam bahasa ilmiahnya disebut sebagai Ocimum sanctum serta "holy basil dalam  bahasa Inggris.

blog.indieherbalist.com/growing-tulsi/
blog.indieherbalist.com/growing-tulsi/
Daun tanaman tulsi ini oleh orang India kuno dimanfaatkan sebagai herbal. Pucuk mudanya dipetik dengan jari lalu direbus. Air rebusannya kemudian diminum untuk menjaga kesehatan tubuh seseorang agar ia dapat berumur panjang. Pemetikan daun tulsi dengan tangan yang dilakukan secara spontan, menjadikan pohon itu kerdil alami. Dalam bahasa Sansekerta mereka menyebutnya dengan "Vaman Tanu Vriksati Vidya".

Sebab kebutuhan mereka pada daun tulsi setiap hari, orang-orang India kuno tersebut kemudian membudidayakan tanaman tulsi di pekarangan rumah atau di wadah-wadah semacam periuk  dari tanah liat. Dengan begitu mereka tak perlu repot mengambilnya jauh-jauh dari rumah tinggalnya masing-masing. Lambat laun, tradisi menanam pohon dalam pot ini kemudian berkembang menjadi seni bonsai

Tradisi dari daratan India itu kemudian berkembang ke arah timur Benua Asia bersamaan dengan budaya dan tradisi sakralnya. Dalam perkembangannya, tradisi tersebut berubah secara bertahap karena beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan tradisi setempat. Berikutnya tradisi sakral dari daratan India tersebut telah berubah wujud. Tak hanya tanaman obat saja yang dibudidayakan di dalam sebuah wadah,  tetapi juga berbagai tanaman ornamental yang hanya bermanfaat sebagai penghias rumah.

Seni botani tersebut telah berkembang dengan baik di negara-negara di timur jauh, terutama di daratan Cina. Orang-orang di daratan Cina menyebut seni bonsai dengan nama "Pen-cai". Seni bonsai ini juga berkembang baik di Jepang, dan orang-orang Jepang pula yang kemudian mempopulerkan seni ini hingga ke mancanegara dengan nama "Bon-sai" seperti yang umum disebut orang sekarang ini. Kriteria jenis tanaman ditetapkan untuk layak dipakai sebagai bahan bonsai, yaitu tanaman yang berbatang keras,  daunnya mudah mengecil dan berumur panjang.

Sobat kompasiana, demikian penjelasan tentang asal-usul seni bonsai. Apakah ini penting? Tentu saja penting untuk menambah wawasan, tapi mungkin tidak penting untuk diperdebatkan. Pembahasan tentang sejarah masa lalu yang terlalu lampau akan selalu terlahir lebih sebagai opini atas dasar sekelumit bukti-bukti, tergantung pada orang yang menafsirkan. Jika ada yang kurang setuju atau punya pandangan lain, silahkan tulis saja di kolom komentar !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun