Mural merupakan lukisan besar yang dibuat untuk mendukung ruang arsitektur. Mural tidak hanya diaplikasikan pada dinding atau tembok saja, melainkan juga pada bidang yang berskala besar seperti kaca, pintu, dan sebagainya. Eksistensi mural telah mengalami perkembangan tidak hanya di barat saja, melainkan di Indonesia juga terdapat mural yang seringkali dipadukan dengan grafiti.
Mural dan grafiti merupakan dua unsur seni yang berbeda. Perbedaan tersebut terletak pada mural yang lebih menonjolkan gambar, sedangkan grafiti lebih menonjolkan tulisan atau teks.
Perbedaan lain juga dapat dilihat dari status keduanya, jika mural diaplikasikan di tempat yang legal dan sudah mendapat izin dari pihak yang terkait, sedangkan grafiti lebih banyak diaplikasikan di tempat yang ilegal dan dilakukan secara diam-diam. Namun ketika keduanya digabungkan, maka akan menghasilkan sebuah seni yang menonjol dan memiliki cerita mendalam.
Mural merupakan sebuah media penyampaian aspirasi terhadap nilai-nilai dan pola pikir masyarakat. Ketika dinamika sosial, ekonomi dan politik terjadi maka muncul gejolak untuk mengkritik dan menyuarakan fenomena tersebut melalui aksi atau komentar.
Hal tersebut memunculkan respon dari masyarakat yang menunjukan adanya sebuah bentuk aspirasi. Aspirasi di butuhkan sebagai perwujudan dari keresahan dan argumen yang ingin disampaikan dari adanya dinamika sosial.
Sehingga mural dapat dijadikan sebagai media aspirasi dan wadah gerakan sosial bagi masyarakat dalam menyampaikan kritik sosial, kekecewaan, amarah bahkan ekspresi yang ingin di tuangkan dalam sebuah karya seni.
Salah satunya adalah seni mural yang berkembang di Kota Malang. Mural yang kini hadir hampir di setiap sudut Kota Malang tentunya memiliki nilai estetik yang berbeda, tergantung dari mural yang digambarkan dan isi pesan yang terkandung didalamnya.
Karakteristik mural yang ada di Kota Malang tentu akan berbeda dengan karakteristik mural yang ada di kota lain, hal ini dikarenakan perbedaan lingkungan sosial budaya yang ada. Kota Malang yang dikenal dengan banyaknya Aremania tentu memiliki banyak mural yang berhubungan dengan Arema.
Contohnya mural yang ada di Kampung Biru Arema, mural yang digambarkan lebih condong pada ciri khas Kota Malang yaitu Arema, singa dan sepakbola. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan mural di Kota Malang juga dijadikan sebagai simbol identitas daerah.
Mural yang menggambarkan Aremania di Kota Malang
Keberadaan mural di Kota Malang juga menawarkan kesan estetika ditengah kehidupan kota yang semrawut akibat kemacetan yang disebabkan oleh banyaknya pengendara kendaraan bermotor.