Mohon tunggu...
Sekar Asyifa Nur Abiyyah
Sekar Asyifa Nur Abiyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa yang belum rajin

Pengamat film, kartun, komik yang masih butuh banyak belajar.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Gochujang, Bumbu Khas Korea Sejak 2.000 Tahun Lalu

6 Maret 2021   22:46 Diperbarui: 12 April 2022   10:47 1071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: https://www.maangchi.com/recipe/gochujang

Pernah makan makanan khas Korea? Atau berencana mau bikin hidangannya? Kalau begitu, Gochujang adalah salah satu bahan yang wajib banget buat kalian punya. Karena bukan cuma satu dua aja makanan khas Korea yang memakai bahan ini sebagai bumbu utamanya, tapi banyak banget.

Huh, emangnya apa sih gochujang ini? Gochujang, bisa juga ditulis Kochujang, adalah hasil dari fermentasi pasta cabai merah yang sudah melegenda banget di Korea. Istilah gochujang sendiri merupakan gabungan dari kata gochu yang berarti cabai dan jang yang artinya bumbu. Dari arti tersebut kita bisa tau kalau gochujang ini, walau pedas, masih memiliki rasa yang sedap. Ciri khas lain dari gochujang adalah rasa pedas yang sedikit manis walaupun warnanya sangat merah.

Bahan baku pembuatan gochujang berbeda-beda di tiap daerah dan zaman. Umumnya gochujang di buat dari campuran beras ketan, bubuk cabai, bubuk kedelai fermentasi dan garam yang kemudian "dimatangkan" dengan cara fermentasi. Bahan-bahan tersebut cukup menjelaskan dari mana asal rasa pedas manis gochujang.

Karena lamanya fermentasi, rasa pedas dari bubuk cabai jadi sedikit berkurang, ditambah rasa manis yang muncul dari beras ketan. Secara tradisional, fermentasi gochujang di lakukan dengan sangat lama, bahkan bisa lebih dari setahun, di halaman rumah dengan menggunakan onggi. Onggi adalah sejenis tempayan yang dibuat dari tembikar dan umum digunakan masyarakat Korea sebagai tempat menyimpan makanan fermentasi sejak zaman dahulu.

Dewasa ini, gochujang pabrikan bisa ditemukan di swalayan atau supermarket di Korea dengan harga yang tidak terlalu mahal. Sedangkan gochujang tradisional akan dijual seharga dua atau bahkan tiga kali lipat lebih mahal dibanding gochujang pabrikan.

sumber gambar: http://foodpolis.info/?p=2131&ckattempt=1
sumber gambar: http://foodpolis.info/?p=2131&ckattempt=1
Sama seperti saus-saus pedas tradisional dari wilayah lain, gochujang di Korea selain umum digunakan sebagai bumbu, bisa juga dijadikan sebagai saus cocol atau bahkan bumbu marinasi daging.

Gochujang juga biasa dicampur dengan nasi untuk memakan bibimbap, nasi yang diatasnya diberi sayur-sayuran dan daging serta telur. Ada pun makanan khas Korea lain yang memakai gochujang sebagai bumbu utamanya seperti budae jjigae atau Korean Army stew, dakgalbi atau ayam tumis pedas dan yang paling popular yakni tteokbokki, kue beras khas Korea yang di masak dalam sup gochujang.

Walau merupakan pasta cabai merah, gochujang ini punya banyak manfaat loh. Salah satunya adalah melancarkan pencernaan. Hal tersebut diakibatkan dari adanya kandungan enzim amilase di dalamnya. Selain itu ada capsaicin, zat aktif yang menimbulkan rasa pedas pada cabai, yang merupakan bahan utama gochujang. Zat tersebut dipercaya bisa mengurangi rasa nyeri, dapat pula mengurangi lemak tubuh. Dan khasiat tersebut akan meningkat seiring dengan kematangan gochujang. Selain itu ada juga kandungan beta karoten serta vitamin C dalam gochujang yang bisa menjaga imunitas tubuh.

Semakin berkembangnya zaman, banyak muncul pula jenis-jenis baru dari gochujang. Jenis-jenis baru ini dibuat dengan menambahkan bahan lain di samping bahan utama yang umum di pakai. Contohnya seperti Kaoliang Gochujang, yang dibuat dengan menambahkan kaoliang dengan beras ketan, bubuk cabai, bubuk kedelai fermentasi, dan garam. Kemudian Barley Gochujang. Seperti namanya, gochujang jenis ini di buat dengan menambahkan barley. Kemudian gochujang yang ditambah gandum, Wheat Gochujang. Ada pula yang menggantikan bahan garam dengan kecap asin di beberapa tempat pembuatan gochujang tradisional, hal tersebut akan menghasilkan gochujang dengan warna merah yang lebih gelap.

Kemunculan serta keberadaan gochujang sudah ada sejak zaman dahulu di Korea. Gochujang pertama muncul sebagai "chojang" dalam buku asal Cina, "Sikui-simgam", yang diterbitkan sekitar abad ke-19. Dalam buku tersebut di jelaskan bahwa untuk mendapatkan nutrisi dan memproduksi makanan sehat, orang-orang akan merebus ayam dan ditambah dengan gochujang, deonjang, daun bawang dan jahe.

Ada pula bukti lain yang berasal dari buku yang ditulis oleh Chen Shou berjudul "Catatan Sejarah Tiga Negara", menyatakan bahwa generasi sebelumnya di Korea memiliki keterampilan fermentasi yang hebat. Keterampilan memfermentasi tersebut di terapkan pada gochujang, kimchi, dan juga deonjang. Ketiga makanan yang sudah populer di kalangan masyarakat Korea sejak zaman dahulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun