Saya bergabung dalam tim perekaman persidangan di tempat saya berkuliah. Tim perekaman persidangan mempunyai tugas untuk mengelola hasil  perekaman menjadi CD dan memantau jalannya persidangan termasuk membuat risalah dari persidangan tersebut, bertepatan dengan bergabungnya saya di tim, ternyata ada penggantian alat baru yang dilakukan karena alat lama yang digunakan untuk merekam sidang sudah mulai mengalami beberapa kerusakan karena jangka pakai yang sudah lama.
Alat baru yang datang adalah 3 buah box yang terdiri dari 2 buah box berukuran 1x1 meter dan 1 buah box berukuran 1x2 meter. Box pertama berisikan 4 buah kamera dan beberapa hardware lainnya, box kedua berisi beberapa perangkat camera station yang terdiri dari Monitor, CD Rom dan Receiver, dan box yang terakhir berisi tripod-tripod yang digunakan untuk meletakkan kamera dan kabel yang berguna untuk  menghubungkan kamera dengan camera station di box nomor 2.
Masalah Pertama
Pada hari pertama alat baru  datang kami langsung diberikan pelatihan tentang tata cara penggunaan alat langsung dari teknisi pusat, awal masalah muncul sebab layar monitor yang berisikan software untuk mengelola hasil perekaman mengalami bluescreen, untungnya masih ada teknisi pusat sehingga maslah tersebut dapat langsung diselesaikan oleh sang teknisi, karena sudah merasa pasti akan ada alat lain yang tidak beres menyusul bermasalahnya Monitor, saya banyak bertanya mengenai kendala-kendala yang sering dialami oleh alat baru kepada teknisi pusat. Namun, karena teknisi pusat harus langsung pulang ke Jakarta sore itu maka masih banyak pertanyaan yang belum terjawab.Â
Persidangan keesokan harinya kami jalani dengan tanpa bimbingan teknisi pusat, saat pagi kendala Monitor yang mengalami bluescreen kembali terjadi akan tetapi masalah tersebut dapat kami atasi sebab sudah tahu bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut. Persidangan hari itu adalah dalam agenda pemeriksaan saksi berjalan dari pagi hingga tengah malam dengan 4 sesi, tim diharuskan meng-export hasil perekaman dari camera station per sesi dan dapat dilihat bahwa setiap hasil export setiap sesi berkapasitas 1.5 GB.Â
Masalah Kedua
Saat akan mem-burning hasil export persidangan ke CD, ternyata CD Rom mengalami masalah tidak mau dinyalakan, sedangkan kami harus cepat-cepat mem-burning hasil Export tersebut sebab besok pagi sudah harus diserahkan ke pihak pusat. Jam 2 malam kami masih tetap berusaha mencari pemecahan masalah, hasil export dari Camera Station tidak bisa dipindahkan dengan mudah dikarenakan alat ini memang dirancang agar susah diretas. pertama kami mencoba menghubungi teknisi pusat, namun tidak mendapat jawaban karena wajar saja jam sudah menunjukkan jam 3 malam, beberapa anggota tim yang lain pun sudah ada yang tepar.
SanDisk Ultra Dual Drive m3.0Â Datang membawa solusi
Selanjutnya hasil burning CD pertama harus digandakan menggunakan Duplicator yang telah disediakan, namun memang nasib tim malam itu apes, masalah datang bertubi-tubi, sebab Duplicator yang ada sedang rewel sama seperti CD Rom, akhirnya kami menggandakan CD satu persatu di laptop masing-masing, karena tahu SanDisk Ultra Dual Drive m3.0 cepat dalam memindahkan file, maka saya langsung menggunakan SanDisk Ultra Dual Drive m3.0 sebagai mitra saya dalam memindahkan file, terbukti, pekerjaan saya menggandakan CD berjalan jauh lebih cepat daripada rekan saya yang menggunakan flasdisk biasa.
SanDisk Ultra Dual Drive m3.0Â Sebagai Partner dalam membuat Risalah Persidangan