Dunia kini telah disambut oleh generasi 5.0 di era society yang mengedepankan sistem berbasis virual, kecerdasan buatan, kemajuan sistem dan interaksi digital, dan melonjaknya konektivitas.  Dikaitkan dengan ranah pendidikan, kualitas tenaga pengajar seperti guru menjadi suatu tolak ukur yang menentukan berhasil atau tidaknya negara dalam membangun pendidikan yang lebih baik di tengah society 5.0. Bagaimanapun, guru harus memiliki kualifikasi seperti mampu menghadapi dan menguasai tantangan bersifat global, serta kemajuan teknologi. Maka dari itu tulisan ini akan mengangkat dua bahasan di antaranya adalah pengenalan konsep atau gagasan pendidikan era society 5.0, dan sistem belajar mengajar dari lembaga pendidikan yang ideal.
     Para pakar teori pendidikan memberikan gambaran mengenai ruang lingkup pembelajaran yang diinjeksi oleh teknologi berbasis cyber baik dalam wujud fisik maupun non-fisik dengan serangkaian cara, yang mana gambaran tersebut adalah interpretasi dari pendidikan 5.0. Sistem pendidikan yang mulai populer itu merupakan pembaharuan dari pendidikan 4.0. Perbedaannya, pada era society 4.0 pembelajaran mencakupi penggunaan perangkat lunak dan keras, aplikasi pembelajsran, mobile seta digital berbasis web, yang mempelajari berbagai ilmu pokok yaitu teknologi pendidikan maupun psikologi kognitif. Sementara pendidikan di era society 5.0 mengedepankan keselarasan antar mesin dan manusia demi tercapainya suatu solusi, sebagai aset untuk pemecahan permasalahan, dan penemuan serangkaian inovasi kreatif yang maju untuk meningkatkan kualitas peradaban masyarakat modern.
     Pendidikan 5.0, salah satunya adalah dengan adanya kegiatan pembelajaran yang didukung oleh teknologi pembelajaran online pada waktu dan tempat yang berbeda. Berikut Cara-cara sederhana yang dapat diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran campuran (blended learning), antara lain:( (1) Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran untuk melaksanakan pembelajaran berbasis proyek. (2) Flipped classroom, Flipped classroom merupakan model pembelajaran yang "muncul" dengan cara tradisional. Materi biasanya disediakan di kelas dan siswa mengerjakan pekerjaan rumah di rumah; (3) mengintegrasikan media sosial
      Pada era society 4.0 pembelajaran mencakupi penggunaan perangkat lunak dan keras, aplikasi pembelajaran, mobile serta digital berbasis web, yang mempelajari berbagai ilmu pokok yaitu teknologi pendidikan maupun psikologi kognitif. Sementara pendidikan di era society 5.0 mengedepankan keselarasan antar mesin dan manusia demi tercapainya suatu solusi, sebagai aset untuk pemecahan permasalahan, dan penemuan serangkaian inovasi kreatif yang maju untuk meningkatkan kualitas peradaban masyarakat modern. Berikut ini adalah beberapa cara sederhana yang dapat diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran di era pendidikan 5.0 ini diantaranya : (1) pembelajaran berbasis proyek (2) Flipped classroom (cara tradisional) (3) dan mengintegrasikan media sosial.
Referensi
Setiyorini, Setiyorini, Siti Patonah, and Ngurah Ayu Nyoman Murniati. "Pengembangan  Media Pembelajaran Moodle." Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika (2017).
Arjunaita. "Pendidikan di Era Revolusi Industri 5.0". Program Pascasarjana Universitas   PGRI Palembang. (2020)